Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siapa Capres AS yang Menguntungkan RI, Dibayangi Isu Perang Dagang dan Konflik Laut China Selatan

jika Trump kembali terpilih, dia kemungkinan akan kembali memangkas pajak seperti yang sudah dia lakukan pada periode sebelumnya.

Editor: Sanusi
zoom-in Siapa Capres AS yang Menguntungkan RI, Dibayangi Isu Perang Dagang dan Konflik Laut China Selatan
JIM WATSON dan SAUL LOEB / AFP
Presiden AS Donald Trump (kiri) dan calon Presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden, melakukan debat presiden pertama di Case Western Reserve University dan Cleveland Clinic di Cleveland, Ohio Selasa (29/9/2020) waktu setempat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) akan digelar pada Selasa (3/11/2020) waktu setempat atau Rabu (4/11/2020) WIB.

Petahana Presiden dari Partai Republik Donald Trump akan bersaing dengan kandidat dari Demokrat Joe Biden.

Bagaimana pengaruh hasil pemilu di Negeri Paman Sam ini ke Indonesia?

Baca juga: Pemungutan Suara Awal Pemilu AS 2020: Lebih dari 90 Juta Orang Sudah Berikan Hak Suara

Praktisi dan Pengajar Hubungan Internasional Dinna Prapto Raharja menilai hasil pemilu AS kali ini tidak akan membawa perubahan kerja sama dengan Indonesia.

“Dalam hal kerjasama dengan Indonesia, saya belum melihat akan ada perubahan kerja sama yang berarti antara Trump dan Biden,” ujar pendiri Synergy Policies itu ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (2/11/2020).

Trump dan Biden, menurut dia, sama-sama memandang penting Indonesia untuk citra baik AS di Asia.

Baca juga: Pakar: Siapapun Pemenang Pemilu AS Tidak Akan Berpengaruh ke Indonesia

Berita Rekomendasi

“Keduanya sama-sama memandang Indonesia penting untuk citra baik di Asia,” jelasnya.

Namun, belum tentu ada tenaga dan ketertarikan untuk berinvestasi lebih di Indonesia, baik itu bidang ekonomi maupun kerjasama diplomasi.

Dia menilai hasil pemilu AS ini akan menentukan arah kebijakan negara-negara dunia terkait bentuk investasi, model kerja sama perdagangan, dan penguasaan sumber daya.

Karena pada periode pertama kepemimpinan Trump, dia menilai, sangat menonjol kecenderungan AS melakukan dominasi, mengeruk sebanyak-banyaknya keuntungan, ternasuk dengan negara-negara sekutu sekalipun.

Baca juga: Tiga Hari Jelang Pemilu AS, Joe Biden Makin Terfavorit Kalahkan Trump 

“Secara umum politik luar negeri AS saat Trump jilid 1 lebih menyulitkan banyak negara. Dengan sekutunya pun AS pakai sistem 'transaksional' dan pragmatisme murni saat bekerjasama, selalu kembali ke berapa untungnya buat AS,” papar Dinna.

Apakah hal ini akan berubah jika Biden menjadi Presiden?

Dia melihat, Biden dalam janji kampanyenya menonjolkan keinginan kembali bekerja sama dengan negara-negara lain dan mengubah kembali bentuk kerja sama dengan sekutu-sekutu AS.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas