Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei Ipsos: 75% Masyarakat Indonesia Optimis Ekonomi Membaik dalam 6 Bulan Mendatang

Masyarakat Indonesia dinilai lembaga penelitian dunia Ipsos, sebagai warga di lingkungan negara-negara ASEAN, yang optimistis menaklukkan pandemi

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Survei Ipsos: 75% Masyarakat Indonesia Optimis Ekonomi Membaik dalam 6 Bulan Mendatang
Tangkap layar channel YouTube Sekretariat Presiden
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, dr Reisa Brotoasmoro. 

TRIBUNNEWS.COM - Lembaga penelitian dunia, Ipsos, menilai masyarakat Indonesia sebagai warga di lingkungan negara-negara ASEAN yang optimistis menaklukkan pandemi COVID-19.

Berdasarkan survei Ipsos juga, menyatakan 75% masyarakat Indonesia optimis ekonomi akan menguat dalam 6 bulan mendatang.

"Cepat atau lambat, optimisme ini berdasarkan fakta bahwa upaya 3T (testing, tracing, dan treatment) pemerintah, terutama treatment atau pengobatan tentunya semakin membaik terus," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, dr Reisa Brotoasmoro dikutip dari kanal Sekretariat Presiden, Minggu (8/11/2020).

Beberapa alasan optimisme yang ada dalam survei Ipsos dipaparkan Reisa, sebesar 53% masyarakat optimis bantuan pemerintah untuk UMKM, 46% masyarakat optimis vaksin akan ditemukan, 37% masyarakat optimis bantuan tunai untuk masyarakat, 32% masyarakat optimis stimulus keuangan untuk pemilik usaha dan 30% masyarakat optimis terhadap program kartu prakerja.

Baca juga: Guru dan Wartawan Juga Diusulkan Dapat Prioritas Vaksin Covid-19

Baca juga: Kemenparekraf Ajak Pelaku Usaha Kuliner di Bali Terapkan Protokol CHSE Cegah Penularan Covid-19

Baca juga: Cegah Covid-19, Aparat Kelurahan Ubung Denpasar Pantau dan Sosialisasikan Gerakan 3M Tiap Malam

Reisa mengatakan, optimisme ini tak lepas dari disiplin masyarakat menerapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Laporan pantauan Satgas Penanganan COVID-19 telah menunjukkan sebagian besar masyarakat Indonesia tetap memakai masker dan menjaga jarak saat masa liburan panjang 28 Oktober-1 November 2020 lalu.

Bahkan saat ini, disiplin mencuci tangan sudah tidak lepas dari kebiasaan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Berita Rekomendasi

Hal ini juga didukung hasil penelitian dari United Nation Children's Fund (UNICEF) dan Nielsen yang menunjukkan bahwa cuci tangan paling sering dipraktikkan masyarakat Indonesia.

"Sayangnya, 3M sendiri masih dipraktikkan secara terpisah. Kadang rajin mencuci tangan, tetapi kurang disiplin pakai masker dan lengah menjaga jarak."

"Yang bagus sih, semuanya harus dilakukan secara bersamaan, satu paket, satu kesatuan. Kalau dilakukan bersamaan maka risiko COVID-19 akan langsung turun drastis, dan penularannya bisa diturunkan sampai 0 persen," ujarnya.

Lalu optimisme lain dari penelitian Ipsos menyebutkan, semangat tinggi dan upaya mencari dan juga menyediakan vaksin COVID-19.

Ada vaksin yang dikembangkan oleh Indonesia sendiri, ada yang kerjasama dengan negara-negara lain dalam kerangka kerja sama global dan multilateral.

Reisa lalu mengangkat sebuah opini di harian Kompas yang terbit 5 November 2020, yang ditulis Prof Gusti Ngurah Mahardika.

Dalam opini tersebut, Prof Mahardika menegaskan bahwa vaksin yang akan digunakan adalah vaksin yang pasti aman dan berkhasiat yang tinggi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas