Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mensos: Tantangan Hari Pahlawan, Antisipasi Krisis Pemahaman Sejarah dari Generasi Milenial

Kemajuan teknologi komunikasi membuat generasi muda dengan mudah terpapar informasi, tidak hanya konten positif namun juga negatif.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mensos: Tantangan Hari Pahlawan, Antisipasi Krisis Pemahaman Sejarah dari Generasi Milenial
Humas Kemensos
Menteri Sosial Juliari P Batubara memberikan sambutan sekaligus arahan saat acara temu penyelenggara Undian Gratis Berhadiah (UGB) dan Pengumpulan Uang atau Barang (PUB) di Merlynn Park Hotel Jakarta, Jumat (6/11/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menteri Sosial Juliari Batubara mengatakan bahwa tantangan terbesar dalam peringatan Hari Pahlawan adalah terkikisnya pemahaman generasi masa kini terhadap sejarah perjuangan bangsa.

Hal tersebut sangat mengkhawatirkan karena berpotensi membentuk sikap tidak peduli generasi muda terhadap sejarah dan nilai-nilai kepahlawanan.

Apalagi saat ini, kemajuan teknologi komunikasi membuat generasi muda dengan mudah terpapar informasi, tidak hanya konten positif namun juga negatif.

Konten negatif berpotensi memuat nilai yang bertentangan dengan nilai luhur bangsa.

Apalagi dengan rentang waktu yang panjang antara di masa lalu dengan masa kini. Ini semua membuat cara pandang generasi masa kini bisa bergeser terhadap nilai-nilai kepahlawanan.

Baca juga: Sejarah Hari Pahlawan 10 November, Beserta Link Download Logo Hari Pahlawan 2020

"Maka dibutuhkan suatu referensi yang utuh dan komprehensif tentang sejarah kita di masa lalu. Mungkin perlu disusun suatu buku yang memuat sejarah bangsa secara lengkap. Dengan referensi yang utuh, bisa menjadi pegangan untuk berbagai generasi," kata Mensos Juliari dalam Webinar Kepahlawanan yang digelar Kemensos di Jakarta, Senin (9/11/2020) malam.

Berita Rekomendasi

Tantangan lain adalah pada kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kontinental.

Hal ini membuat pemahaman satu kelompok masyarakat di satu pulau kurang lengkap terhadap sejarah kepahlawanan di kawasan lain.

Pandangan Mensos disetujui sejarawan muda Asep Kambali yang juga menjadi narasumber.

Referensi itu penting untuk memberikan informasi yang utuh tentang perjuangan mereka.

Menurut dia, makin banyak generasi muda yang makin tidak mengenal sejarah dan jasa para pahlawannya.

Baca juga: 35 Ucapan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2020, Cocok untuk Update Status di Media Sosial

"Makin kenal dengan orang tua kita, kita semakin sayang. Semakin kita tahu banyak tentang sejarah bangsa kita, yang didirikan dengan darah dan air mata, semakin kenal dan cinta kita dengan bangsa ini," kata Asep.

Di Eropa dan Amerika sangat peduli dengan sejarahnya. Hal ini terbukti dari berbagai gedung masa lalu yang masih terawat dengan baik.

"Ini membuktikan sejarah menjadi keseharian mereka," katanya.

Maka diperlukan adanya payung hukum yang kuat untuk memastikan warisan sejarah itu tetap lestari.

"Maka harus ada sosialisasi yang kontinyu terhadap sejarah bangsa ini. Tak kenal maka tak sayang," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas