Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Letda Inf Ahmad Lina, Naik MRT Bareng Istri KSAD Hingga Jadi Perwira TNI AD Pertama dari SBT

Mengabdi 10 tahun sebagai di Pulau Liran, Maluku Barat Daya, Maluku membawa  Ahmad Lina menjadi seorang perwira TNI AD.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Kisah Letda Inf Ahmad Lina, Naik MRT Bareng Istri KSAD Hingga Jadi Perwira TNI AD Pertama dari SBT
Tangkap layar YouTube TNI AD
Sosok Letda Inf Ahmad Lina, Perwira TNI AD Pertama dari SBT 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengabdi 10 tahun sebagai Babinsa di Pulau Liran, Maluku Barat Daya, Maluku membawa  Ahmad Lina menjadi seorang perwira TNI AD setelah mengikuti pendidikan di Secapa AD, Bandung, Jawa Barat.

Ia dikukuhkan menjadi seorang perwira TNI dengan pangkat Letnan Dua pada 8 September 2020.

Tentu saja, hal tersebut menjadi kebanggan tersendiri bagi Letda Inf Ahmad Lina terlebih dirinya menjadi perwira TNI AD pertama dari daerah asalnya Seram Bagian Timur (SBT), Maluku.

Dilansir dari Chanel Youtube TNI AD, ia bercerita bagaimana dirinya bisa mendapatkan kesempatan mengikuti pendidikan di Secapa AD.

Prajurit yang berasal dari Komando Daerah Militer XVI/Pattimura awalnya dirinya dipanggil Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa ke Jakarta.

Baca juga: Mahfud MD Bertemu Panglima TNI dan KSAD Bahas Kekerasan di Intan Jaya: Tersangka Siap ke Pengadilan

"Pada saat itu saya dipanggil oleh Bapak KSAD Jenderal Andika Perkasa untuk menghadiri hari juang Kartika di Jakarta," kata Ahmad Lina dilansir dari chanel youtube TNI AD, Sabtu (14/11/2020).

Waktu itu pihaknya dihadirkan sebagai prajurit inspiratif.

Berita Rekomendasi

"Karena saya adalah salah satu prajurit Babinsa yang yang berdinas di Pulau terluar Maluku Barat Daya," ujarnya.

Ia berdinas di Pulau Liran, pulau terluar Indonesia yang terletak di Selat Wetar dan berbatasan dengan negara Timor Leste.

"Ini salah satu motivasi buat kami prajurit-prajurit terluar dari pimpinan dalam hal ini bapak KSAD," ujarnya.

Diajak istri KSAD naik MRT

Saat dipanggil ke Jakarta, Ahmad Lina saat itu diajak istri KSAD, Hetty Andika Perkasa berjalan-jalan menggunakan MRT.

Itu merupakan pengalaman pertama kalinya bagi Ahmad Lina bisa berada di dalam MRT.

"Namanya saja belum saya dengar, apalagi barangnya, saya diajak ibu langsung naik. terasa mimpi merasakan itu, tapi memang itu nyata," ujarnya.

Baca juga: KSAD Pimpin Serah Terima Jabatan Ketua Umum Induk Koperasi Angkatan Darat

Selama di dalam MRT, dirinya sempat menengok ke arah luar melihat dari jendela.

Ketika MRT belum berjalan, ia tidak melihat apa-apa di luar karena memang berada di terowongan.

"Begitu MRT keluar terowongan, saya kaget tiba-tiba terang, lihat bangunan-bangunan pada di bawah semua," ujarnya.

Jadi suka kopi

Ia mengaku selama di Jakarta ia menjadi pencinta kopi.

Padahal saat berada di kampung halaman dan tempat tugas, dirinya termasuk orang yang kurang begitu suka kopi.

Ia menjadi penyuka kopi setelah diberi minuman kopi saat beristirahat.

"Pas minum kopi tadi penginnya minum lagi, menjadi saya berubah selera jadi suka kopi gitu," ujarnya.

Setelah itu, saat berada di Jakarta ia pun diajak ke Monas dan melihat Jakarta dari puncak Monas.

Prioritas sekolah perwira

Setelah berkeliling Jakarta, ia kemudian diberi kesempatan untuk mengikuti sekolah calon perwira (Secapa) AD oleh KSAD.

"Setelah itu disampaikan juga oleh beliau bahwa nanti saya diprioritaskan untuk sekolah perwira," ucapnya.

Mendengar hal tersebut Ahmad Lina mengaku sangat senang, dan suatu kebanggaan.

Baca juga: Istri KSAD Dukung Anggota Persit KCK Bikin Penelitian Seputar Organisasi Istri Prajurit

Namun di sisi lain, pihaknya harus meninggalkan masyarakat di daerahnya.

"Meninggalkan masyarakat pulau itu juga satu hal yang berat bagi saya."

"Tetapi ini panggilan tugas dan satu penghargaan yang luar biasa bagi saya," katanya.

Ujian saat di Secapa AD

Ia pun akhirnya berangkat ke Bandung, Jawa Barat mengikuti sekolah perwira di Secapa AD.

Namun, tiba-tiba kabar menggemparkan menerpa Secapa AD saat itu, dimana sejumlah peserta didiknya dinyatakan positif Covid-19.

Ahmad Lina mengatakan, setelah kabar sejumlah temannya positif Covid-19 berhembus, tentu saja mempengaruhi peserta duduk yang lain.

"Pada saat itu diumumkan ada rekan-rekan kami yang positif terkena Covid-19, yang jelas kami seluruhnya dalam posisi di bawah tekanan, psikis kami pasti kena karena kami belum tahu ini sehat atau tidak," ujarnya.

Dirinya bersama peserta didik yang lain di Secapa AD harus melewati masa-masa sulit tersebut.

Baca juga: KSAD Soroti Aspek Pengelolaan SDM Terkait Insiden Jatuhnya Helikopter MI-17 di Kendal

Hingga akhirnya semuanya dinyatakan sehat dan negatif Covid-19.

"Dengan berbesar hati kami melewati cobaan ini dan ini bekal bagi kami untuk melaksanakan tugas untuk pengabdian kami kepada bangsa dan negara ini," katanya.

Rasa kekhawatiran mereka akan Covid-19 di lingkungan Secapa AD saat itu terhapus dengan hadirnya langsung KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa.

"Dengar beliau kehadiran karena yang jelas dari kepedulian beliau dan kehadiran beliau kami sudah diperhatikan, mungkin dari segi kekuarangan kami akan dilihat langsung beliau," ujarnya.

Meskipun harus melewati masa-masa sulit di Secapa AD, akhirnya semuat itu terbayarkan dengan kebahagian.

Ia pun bersama rekan-rekan seangkatannya di Secapa AD akhirnya bisa menyandang pangkat letnan dua (Letda).

Ahmad Lina mengatakan bila dirinya menjadi orang pertama yang menjadi perwira TNI AD dari daerah.

Tentu saja hal tersebut menjadi kebanggan tersendiri bagi dirinya dan keluarga.

Teringat Perjuangan Orang Tua

Saat upacara pelantikan dirinya menjadi perwira TNI AD, kedua orang tuanya tidak hadir karena pandemi Covid-19.

Ahmad Lina pun menceritakan soal perjuangan kedua orang tuanya dalam membesarkan dirinya.

"Pertama kali saya berterima kasih kepada ibu saya, kemudian bapak saya, karena telah mengasuh saya walaupun dengan susah payah," ucapnya lalu menangis.

Baca juga: Terkait Insiden Ciracas, KSAD Siap Dukung LPSK Lindungi Saksi dan Korban

Dirinya mengaku bukan berasal dari keluarga kaya.

Ia berangkat dari keluarga miskin, sehingga perjuangan kedua orangtuanya membesarkan dan menyekolahkan dirinya hingga tingkat SMA membekas di sanubarinya.

"Saya akan datang dan menyampaikan kepada mereka bawa ini yang saya dapat Insya Allah kebahagiaan ini bisa saya balas untuk mereka," lanjutnya.

Letda Inf Ahmad Lina pun bertekad akan berusaha melaksanakan tugas sebagai seorang Perwira sebaik mungkin untuk bangsa dan negara.

Ia pun mengaku akan memanfaatkan waktu cutinya untuk menemui kedua orang tuanya di Seram Bagian Timur (SBT), Maluku sambil menunggu penempatan tugas baru. (Tribunnews.com/ Adi Suhendi/ tribunsolo.com/ garudea prabawati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas