Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Catatan Pimpinan Komisi VII DPR Agar Penghapusan Premium Berjalan Lancar

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno prinsipnya mendukung rencana pemerintah menghapus BBM jenis Premium ini.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sanusi
zoom-in Ini Catatan Pimpinan Komisi VII DPR Agar Penghapusan Premium Berjalan Lancar
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Petugas SPBU Coco 4150201 Jalan Ahmad Yani Semarang memakai masker, pelindung wajah, dan sarung tangan saat melayani konsumen, Rabu (6/10). Untuk mencegah penularan virus corona Covid-19, sejumlah perusahaan memberikan pelindung diri kepada pegawainya, terlebih yang berhubungan langsung dengan pelanggan. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menyebut ada rencana penghapusan BBM jenis Premium.
Rencana tersebut disebut sejalan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017 mengenai batasan Research Octane Number (RON).

Terkait hal itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno prinsipnya mendukung rencana pemerintah menghapus BBM jenis Premium ini.

Baca juga: Kementerian ESDM Diminta Revisi Aturan Pendistribusian Premium

"Sebagai pimpinan Komisi VII DPR RI, kami menyambut positif rencana menghapus Premium karena memang perlu ada peningkatan kualitas bahan bakar kita sesuai program Blue Sky untuk BBM yang lebih ramah lingkungan," ujar Eddy, dalam keterangannya, Rabu (18/11/2020).

Dalam pelaksanaan program penghapusan Premium tersebut, Eddy memberikan beberapa catatan penting untuk pemerintah.

Baca juga: Penghapusan Premium Akan Berpengaruh terhadap Tarif Angkutan Umum

Pertama, penghapusan BBM jenis Premium tersebut dilaksanakan secara bertahap dan tidak dihilangkan secara sekaligus agar tidak terjadi gejolak sosial.

"Harus ada langkah langkah yang jelas dan terukur untuk mencegah kelangkaan Premium di daerah-daerah tertentu karena hal tersebut bisa menimbulkan keresahan masyarakat," kata dia.

Catatan kedua, Eddy meminta Pemerintah untuk mempertahankan ketersediaan BBM jenis Premium di daerah-daerah 3T (Tertinggal, Terluar, Terdalam).

"Sebaiknya BBM jenis Premium tersebut harus tetap ada di daerah-daerah 3T tersebut karena memang BBM jenis minyak tanah pun masih dipergunakan. Oleh karena itu, kita harus melaksanakan kebijakan ini secara selektif dan progresif," ungkapnya.

Sekretaris Jenderal DPP PAN itu juga mengapresiasi Pertamina yang menurutnya telah melaksanakan program tersebut dengan baik, salah satunya dengan memberikan diskon atas harga dari BBM dengan RON di atas 92.

"Dengan kebijakan diskon tersebut, masyarakat pun pada hari ini sudah berangsur-angsur berpindah dari Premium ke BBM jenis lebih tinggi seperti Pertalite dan Pertamax. Saat ini di sejumlah daerah seperti Subang dan Tegal, kita sudah tidak melihat penjualan BBM jenis Premium dan ternyata masyarakat bisa menerimanya dengan baik," kata Eddy.

"Kami berharap bahwa ke depannya pengurangan BBM jenis Premium itu bisa dilaksanakan secara bertahap di daerah-daerah tertentu seperti Jawa, Bali, Sumatera, sehingga target pengurangan emisi dari sektor transportasi bisa terlaksana tanpa gangguan serta gejolak sosial lainnya," pungkasnya.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas