PBNU Minta Ulama Tidak Menebar Kebencian dan Provokatif Saat Ceramah
KH Marsudi Syuhud mengatakan dalam setiap ceramahnya, para ulama, mubaligh dan kiai wajib mengedepankan agar umat menjadi lebih baik
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peran ulama dalam membangun umat sangat besar, antara lain melalui ceramah. Karena itu, pesan-pesan yang disampaikan saat ceramah jangan sampai mengandung kebencian dan provokasi.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Marsudi Syuhud mengatakan dalam setiap ceramahnya, para ulama, mubaligh dan kiai wajib mengedepankan agar umat menjadi lebih baik seusai ajaran agama.
Baca juga: Diperiksa Hampir 12 Jam, Ketua Panitia Acara Akad Nikah Putri Habib Rizieq Dicecar 37 Pertanyaan
"Tugas kita (ulama) mengajak umat ke yang lebih baik. Mengajak bukan mencaci," kata Marsudi dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Kamis(19/11/2020).
Marsudi menuturkan, jika para ulama berceramah dengan menebarkan pesan kebencian dan provokasi akan ada yang terluka akibat.
Baca juga: Tabungan Nasabah Maybank di Solo Raib, Berawal dari Hilangnya Sinyal HP, Ini Kronologinya
Karena itu, sangat tidak dianjurkan ceramah yang melukai perasaan umat.
"Karena kita kan ceramah untuk membangun umat. Bukan untuk melukai umat," tegas Marsudi.
Menurut Marsudi masih banyak ulama yang menebarkan kebaikan dari mimbar ke mimbar.
Dia meyakini ulama-ulama Nahdlatul Ulama (NU) selalu mengajak masyarakat meniru Rasulullah Muhammad SAW. Sehingga menuntun umat ke jalan yang benar.
"Kalau kiai-kiai NU sudah pada apa yang harus ditiru dan yang tidak ditiru. Karena intinya adalah membangun masyarakat. Berperilaku sesuai akhlaknya Rasulullah," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.