Soal Acara Habib Rizieq, Fadli Zon: Inkonsistensi Pemerintah Terlalu Banyak, Bisa Jadi Buku
Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon menganggap sikap pemerintah terkait penegakan protokol kesehatan tidak konsisten.
Penulis: Daryono
Editor: Muhammad Renald Shiftanto

TRIBUNNEWS.COM - Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon menganggap sikap pemerintah terkait penegakan protokol kesehatan tidak konsisten.
Menurut Fadli, hal itu terlihat dari sikap pemerintah dalam menyikapi acara Habib Rizieq Shihab yang berbuntut pemanggilan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan oleh polisi.
"Menurut saya penanganangan covid-19 ini sudah inkonsisten sejak awal. Mulai dari para pejabatnya, pejabat yang berwenang, penindakannya. Dan inkonsistensi itu terlalu banyak, bisa jadi buku sendiri," kata Fadli saat menjadi narasumber dalam program Mata Najwa, Rabu (18/11/2020) malam sebagaimana dikutip dari video Najwa Shihab.
Fadli mencontohkan, inkonsistensi itu terlihat dari pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang awalnya mengizinkan penjemputan Habib Rizieq namun beberapa hari kemudian meminta polisi bertindak tegas.
Baca juga: Anies Baswedan Terancam 1 Tahun Penjara karena Hajatan Rizieq Shihab, Fadli Zon: Ngawur Saja
Mantan Wakil Ketua DPR ini juga menilai inkonsistensi terlihat pada pernyataan Mahfud soal Inpres No 6 yang di satu sisi memberi penekanan, di sisi lain tidak ada sanksi pidana.

Fadli juga menyoroti pemanggilan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan oleh Polda Metro Jaya.
Menurut Fadli, penggilan berupa klarifikasi itu aneh secara hukum.
"Sebetulnya agak aneh mengapa Polda Metro kok memanggil Gubernur DKI untuk klarifikasi. Istilah klarifikasi saja itu agak aneh, tidak ada undangan klarifikasi," ujar dia.
Baca juga: Respon Fadli Zon soal Dugaan Agenda Politik di Balik Habib Rizieq Pulang, Sebut Pondasi Perjuangan
Presenter Najwa Shihab kemudian mencecar Fadli soal apa yang harus dikiritisi dari acara Habib Rizieq.
Menjawab hal itu, Fadli menyatakan semua harus dikritisi.
"Kita harus kritis semua ini. Ada Pilkada Jawa Tengah. Ini ada dua nama penting. Satu namanya Habib Rizieq Shihab, satu namanya Anies Baswedan. Dua nama ini mungkin tidak disukai oleh pemerintah. Coba kalau dua orang ini orang yang deket dengan pemerintah mungkin tidak begini jadinya," ujar Fadli.

Tak puas dengan tudingan Fadli, Najwa Shihab pun meminta apa bukti.
"Ketika Anda mengatakan begitu apa buktinya," tanya Najwa.
Fadli pun mengatakan ada banyak bukti.