Tanggapi Hujatan Rizieq Shihab, Pangdam Jaya: Kalau Ucapan Tidak Baik, Maka itu Bukan Habib
Pangdam Jaya Dudung Abdurachman menanggapi hujatan Rizieq Shihab terhadap TNI dan Polri kala ikut menjaga rumah aktris Nikita Mirzani.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman buka suara terkait pernyataan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang menyinggung TNI dan Polri.
Dudung justru menanggapi dengan berterimakasih atas hujatan-hujatan yang disampaikan oleh Rizieq.
Menurutnya, sebagai orang yang dianggap habib, maka seharusnya bertindak dan memberi ucapan yang baik.
Hal itu disampaikan Dudung saat menjawab pertanyaan wartawan setelah apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).
"Terima kasih atas hujatan-hujatan HRS (Rizieq) terhadap TNI dan Polri."
"Kalau katanya sebagai imam besar, kalau dibilang sebagai kiai dan habib, karena habib dan kiai selalu baik, ucapan baik dan tindakan baik," kata Dudung, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Buntut Kasus Kerumunan Massa Rizieq Shihab: Gibran Disinggung, Pejabat Dipanggil, Kapolda Dicopot
Bila ternyata kebalikannya, Dudung menganggap orang yang tidak bertindak baik maka kurang pantas disebut habib.
"Kalau ucapan tidak baik, maka bukan habib itu. Saya ini orang Islam juga," tambahnya.
Sebagai seorang Muslim, Dudung menegaskan, Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin.
Islam mengajarkan kasih sayang tak hanya kepada sesama umat manusia, tetapi kepada alam semesta.
Oleh karena itu, ia merasa prihatin jika ada orang mengaku sebagai habib, tetapi berkata kasar dan menghina.
Terlebih lagi, perkataan itu dilontarkan pada saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: Geram Baliho Rizieq Dipasang Seenaknya, Pangdam Jaya: Jangan Merasa Paling Benar
"Saya sebagai orang Islam itu prihatin kalau ada seorang habib, peringatan Maulid Nabi, bahasa dan lisan kotor," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengaku memerintahkan jajarannya mencopot spanduk Rizieq Shihab.
Dudung menjelaskan, awalnya sejumlah petugas Satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu.
Kemudian, pihak FPI justru memasang kembali baliho-baliho tersebut.
Padahal, pemasangan baliho seharusnya memiliki aturan tersendiri dan tidak bisa seenaknya.
Oleh karena itu, TNI turun tangan untuk menertibkan baliho-baliho yang dipasang tidak sesuai aturan.
Baca juga: Sebut Habib Tukang Obat, Nikita Mirzani Tak Gentar: Selama yang Gue Lakukan Benar, Najis Minta Maaf
Diketahui, hujatan yang menyinggung TNI dan Polri merujuk pada ceramah Rizieq Shihab saat peringatan Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2020) lalu.
Ceramah Rizieq tersebut kemudian viral dan beredar di media sosial.
Kala itu, Rizieq merujuk pada kasus aktris Nikita Mirzani yang menghinanya sebagai tukang obat.
Sementara pada cuplikan video ceramah itu, Rizieq Shihab juga sempat menghina satuan kepolisian.
Rizieq menyebut polisi justru melindungi Nikita Mirzani yang dianggapnya sebagai penghina habib.
"Ada lont* hina habib, saya nggak marah, cuma ada umat yang marah. Ngancem mau ngepung lont*.
Eh polisi kalang kabut jagain lont*, kacau kacau, lont* hina habib dijaga polisi, kacau tidak?
Mestinya lonten yang hina ulama ditangkap, bukan dijagain," ujar Rizieq dalam cuplikan video yang beredar.
Kepulangan Rizieq Shihab menuai polemik
Diberitakan, setelah kepulangan Pemimpin FPI Rizieq Shihab ke Tanah Air pada Selasa (10/11/2020) lalu, sosoknya memang kerap memicu kontroversi.
Dalam tayangan Kompas TV, para pendukung Rizieq menyambut kedatangannya dengan teriakan takbir yang menggema di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Adapun kepulangan Rizieq dari Arab Saudi memang sangat ditunggu oleh para simpatisannya.
Sebab Rizieq memang sering mengatakan ingin pulang ke Indonesia namun terhalang karena masuk dalam daftar deportasi.
Baca juga: Polisi Bakal Panggil Saksi Nikah Putri Habib Rizieq soal Dugaan Pelanggaran Protokol Kesehatan
Setelah tiba di Indonesia, rupanya berbagai acara yang dihadiri Rizieq menuai polemik karena memicu kerumunan massa.
Pertama saat kedatangannya untuk pertama kali, ia membuat lalu lintas menuju Bandara Soetta macet total.
Bahkan banyak penumpang pesawat mengalami kerugian dan terpaksa menunggu jadwal penerbangan selanjutnya akibat terjebak macet.
Selain itu, ia juga sempat mendatangi acara Peringatan Maulid Nabi di Tebet, Jakarta selatan dan peletakkan batu pertama di Mega Mendung, Kabupaten Bogor.
Kedua acara yang dihadiri sampai puluhan ribu simpatisannya itu, melanggar protokol kesehatan karena tidak memungkinkan menjaga jarak.
Terakhir, acara yang digelar Rizieq Shihab pada Sabtu (14/11/2020) lalu juga menuai polemik.
Pasalnya, acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri keempat Rizieq, Syarifah Najwa Shihab kembali memicu kerumunan massa.
Baca juga: Disebut Ragu-ragu Tindak dan Bubarkan Kerumunan Massa Rizieq Shihab, Ini Tanggapan Mabes Polri
Diperkirakan sekitar 10.000 orang memadati acara yang digelar di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.
Puluhan ribu orang yang hadir dalam perhelatan itu menjadi tidak terbendung hingga tumpah ruah dan berimpitan.
Akhirnya, massa yang berbondong-bondong itu menyulitkan penerapan protokol kesehatan, terutama untuk menjaga jarak fisik.
Padahal, Indonesia masih berada di situasi pandemi yang rawan terjadi penularan Covid-19.
Oleh karena itu, acara tersebut menuai kecaman dari publik.
(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Ihsanuddin)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.