Perkuat Program Kewirausahaan Kemensos, Kemenkop UKM Wadahi KPM PKH Graduasi dalam Koperasi
Menteri Sosial Juliari P. Batubara dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meninjau dari dekat dua kegiatan usaha mikro
Editor: FX Ismanto
Ia menyampaikan, sesuai dengan konsep integrated and sustainability programme , kewirausahaan sosial dirancang untuk bisa bersinergi dengan program lain termasuk graduasi KPM PKH yang memiliki rintisan usaha. “Melalui ProKUS, para penerima manfaat diharapkan mampu mengelola modal usaha, memiliki pendapatan berkelanjutan, dan mengalami peningkatkan standar kehidupan,” katanya.
ProKUS Kabupaten Bandung Barat merupakan hasil kerja sama Kemensos melalui Ditjen Pemberdayaan Sosial dengan Oorange Pusat Inkubator Bisnis Universitas Padjadjaran.
“Kepesertaan ProKUS dilakukan melalui penyaringan dan validasi KPM PKH Graduasi yang memiliki rintisan usaha. Kemudian dibekali workshop dan pelatihan per klaster di tiap Kecamatan,” kata Edi. Selanjutnya, peserta diberikan modal usaha dan pendampingan selama 3 bulan terkait pengelolaan keuangan, pembukuan, dan penumbuhan kebiasaan menabung.
Pendampingan dilakukan oleh Mentor Inkubasi Bisnis (MiBi) dan TKSK. Prokus memiliki 4 jenis klaster, yaitu kriya tekstil/ fesyen, agribisnis, ritel, dan kuliner. Dengan 3 kategori skala usaha yaitu Start Up, bagi KPM PKH graduasi yang belum jelas usahanya dan berjalan kurang dari 1 tahun; Scale Up, bagi yang sudah jelas usahanya dan berjalan lebih dari 1 tahun; serta Inkubasi, bagi yang sudah lebih maju dan sudah jelas pasarnya.
Dalam kesempatan sama, Mensos dan Menkop UKM didampingi Dirjen Pemberdayaan Sosial Edi Suharto, mengunjungi Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) Lumpaat, Desa Batulayang, Kec.Cililin.
Puskesos Lumpaat Desa Batulayang Kec. Cililin yang merupakan pembentukan tahun 2020, memiliki 4 orang petugas sebagai koordinator, front office,back office, dan fasilitator. Jumlah keluhan yang tercatat dan ditangani berjumlah 2-10 orang per hari.
Layanan sosial yang diberikan adalah PKH, RTLH, Program Indonesia Sehat, Program Indonesia Pintar, dan Adminduk. Selain itu juga melayani masyarakat Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) lainnya dan program daerah, salah satunya Jamkesda Kab. Bandung Barat.
Sebagai informasi, Puskesos-SLRT Kab. Bandung Barat sudah terbentuk sejak tahun 2016 dengan biaya berasal dari APBN, yaitu Puskesos Desa Cihampelas dan Puskesos Desa Pataruman Kec. Cihampelas. Kemudian pada tahun 2020, bertambah 2 Puskesos mandiri yg dibiayai melalui dana APBD yaitu Puskesos Desa Sindangkerta Kec. Sindangkerta dan Puskesos Desa Batulayang Kec. Cililin Kab. Bandung Barat.
Di lokasi kunjungan, Mensos dan MenKop UMKM menyatakan harapannya untuk dapat bersinergi dalam pelaksanaan program-program KemenKop UMKM yaitu menjadikan Puskesos sebagai penghubung dan tempat pengaduan dalam pelaksanaan program UMKM yang ada di desa-desa. Sehingga diharapkan pada tahun 2021, Puskesos di Bandung Barat dapat menjalin kerjasama dengan koperasi dan UMKM sebagai rujukan dari Puskesos di desa.