Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Din dan Tengku Zulkarnain Terdepak, Ace Hasan: MUI Bukan Organisasi Politik

MUI itu tempat berhimpunnya ormas-ormas Islam yang tujuannya bukan untuk kepentingan politik, tetapi untuk kemashlahatan umat

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Din dan Tengku Zulkarnain Terdepak, Ace Hasan: MUI Bukan Organisasi Politik
DPR RI
Ace Hasan Syadzily di sela-sela acara penyerahan bantuan kebutuhan spesifik bagi anak, lansia dan penyandang disabilitas, di Desa Sukawening, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily menyebut Majelis Ulama Indonesia (MUI) bukan merupakan organisasi politik yang bertugas mengkritisi pemerintah. 

"Soal tidak masuknya nama-nama yang kritis dalam kepengurusan MUI terhadap pemerintahan Jokowi, MUI bukan organisasi politik," ujar Ace saat dihubungi, Jakarta, Jumat (27/11/2020).

"MUI itu tempat berhimpunnya ormas-ormas Islam yang tujuannya bukan untuk kepentingan politik, tetapi untuk kemashlahatan umat," sambung Ace. 

Diketahui, Din Syamsuddin dan Tengku Zulkarnain terdepak dari kepengurusan MUI Periode 2020-2025. 

Ace menyebut, Munas MUI telah menunjukan karakteristiknya sebagai organisasi keulamaan yang sejuk dan damai, tidak ada ribut-ribut yang tidak perlu. 

Musyawarah Nasional (Munas) X Majelis Ulama Indonesia (MUI) menetapkan KH Miftachul Akhyar, Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, sebagai Ketua Umum MUI periode 2020-2025 menggantikan Maruf Amin, di Hotel Sultan Jakarta, Jumat (27/11/2020).
Musyawarah Nasional (Munas) X Majelis Ulama Indonesia (MUI) menetapkan KH Miftachul Akhyar, Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, sebagai Ketua Umum MUI periode 2020-2025 menggantikan Maruf Amin, di Hotel Sultan Jakarta, Jumat (27/11/2020). (Dokumentasi MUI)

"Tentu kami berharap dengan kepengurusan yang baru ini, MUI menjadi wadah bagi para ulama, Kyai, cendikiawan muslim, dan tokoh agama Islam untuk berkiprah sebagai khadimul ummah (pelayan umat) dalam bidang keagamaan," tutur politikus Golkar itu. 

Baca juga: Tidak Masuk Kepengurusan MUI, Din Syamsuddin: Dari Awal Saya Tidak Bersedia

Selain itu, sebagaimana tema dalam Munas, kata Ace, MUI diharapkan terus mengedepankan washatiyatul Islam atau Islam moderat, Islam yang rahmah dan ramah, bukan yang marah. 

Berita Rekomendasi

"MUI yang kini dipimpin oleh Romo Kyai Miftahul Akhyar, Rois Aam Syuriah PBNU, akan membawa MUI sebagai mitra yang konstruktif dan memberikan masukan-masukan berharga bagi pemerintah untuk kemajuan umat di Indonesia," papar Ace.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas