Kemenperin Ungkap 75,70 Persen Lulusan SMK Vokasi Langsung Diserap Industri
serapan lulusan pendidikan vokasi di dunia kerja pada tahun 2019 sebesar 81,89 persen untuk SMK dan 51,91 persen untuk perguruan tinggi.
Penulis: Lita Andari Susanti
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) melaksanakan wisuda nasional untuk seluruh unit pendidikan di lingkungan Kementerian Perindustrian.
Kegiatan ini digelar secara daring dan luring dari masing-masing wilayah secara bersamaan, di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Wisuda nasional yang mengusung tema Skills for the Future ini meluluskan sebanyak 1.889 siswa SMK serta 3.866 mahasiswa politeknik dan akademi komunitas tahun ajaran 2019/2020 dari seluruh unit pendidikan di lingkungan Kemenperin.
Kepala BPSDMI Kemenperin Eko S.A Cahyanto mengatakan bahwa serapan lulusan pendidikan vokasi di dunia kerja pada tahun 2019 sebesar 81,89 persen untuk SMK dan 51,91 persen untuk perguruan tinggi.
"Pada tahun 2020, serapan lulusan pendidikan vokasi di dunia kerja sebesar 75,70 persen untuk SMK dan 47,85 persen untuk perguruan tinggi," tutur Eko saat acara virtual, Sabtu (28/11/2020).
Baca juga: Hadir di Wisuda Virtual, Sandiaga Titipkan Pesan Tantangan Globalisasi Sektor Keuangan
Para lulusan wisuda nasional ini telah mengikuti prosedur kelulusan yang dipersyaratkan dalam bentuk ujian tulis, ujian kompetensi dan sertifikasi kompetensi walaupun di tengah pandemi Covid-19 yang tengah melanda.
Di samping itu, dukungan BPSDMI dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas guru vokasi di lingkungan Kemenperin dapat dilihat melalui penyediaan pelatihan-pelatihan peningkatan kompetensi yang bekerjasama dengan institusi pendidikan vokasi baik di dalam negeri maupun luar negeri, seperti Singapura, Australia dan Jepang.
Bukti guru SMK di lingkungan Kemenperin memiliki dedikasi dan kompetensi yang baik dalam peningkatan kualitas pendidikan adalah dengan dinobatkannya Kepala Sekolah SMK SMTI Pontianak sebagai Guru Utama oleh Presiden RI pada tahun 2020.
Hal ini juga menjadi gambaran bahwa guru SMK di lingkungan Kemenperin laik menjadi role model pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia.
"Hingga tahun-tahun mendatang, Indonesia akan mengalami bonus demografi, dengan pemuda-pemuda produktif akan mendominasi penduduk Indonesia. Bonus demografi ini merupakan modal penting bagi kami untuk menyiapkan SDM industri yang kompeten dan berdaya saing untuk mendorong percepatan hilirisasi industri demi program subtitusi impor," ungkap Eko.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.