Paham Soal KKP, Sosok Akademisi dan Birokrat Ini Disebut Layak Gantikan Edhy Prabowo
Gonjang ganjing tentang siapa Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) definitif pengganti Edhy Prabowo terus menjadi sorotan publik saat ini.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gonjang ganjing tentang siapa Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) definitif pengganti Edhy Prabowo terus menjadi sorotan publik saat ini.
Sejumlah nama mulai bermunculan di media massa beberapa hari terakhir terkait siapa calon orang nomor satu di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tersebut.
Mulai dari nama Menteri KP 2014-2019 Susi Pudjiastuti, politisi, aktivis nelayan serta akademisi dari berbagai kampus terus mewarnai prediksi publik untuk calon nakhoda baru KKP. Saat ini jabatan Menteri KP Ad Interim dipegang oleh Menko Maritim dan Investasi (Marves) Luhut B Panjaitan.
Baca juga: Pesan Pengamat Jika Fadli Zon Gantikan Edhy Prabowo Jadi Menteri KKP
Di luar beberapa nama tersebut ada satu nama yang kerap dilupakan publik namun bisa menjadi kuda hitam dalam kandidat pilihan Presiden Joko Widodo sebagai Menteri KP.
Dia adalah Deputi Bidang Sumber Daya Maritim Kemenko Marves,Safri Burhanuddin.
Sebagai orang yang berpengalaman di bidang kelautan dan perikanan, pria kelahiran Makassar tahun 1961 itu patut dipertimbangkan menjadi Menteri KP.
Menurut mantan Ketua Asosiasi Pemuda Maritim Indonesia (APMI) Renaldi Bahri Tambunan, Safri merupakan sosok yang tepat untuk menjalankan visi Presiden Jokowi di sektor kelautan dan perikanan.
“Pos Menteri Kelautan dan Perikanan harus diisi oleh orang yang berpengalaman dan mengerti betul soal kelautan dan perikanan. Kriteria itu sangat diperlukan untuk mewujudkan Poros Maritim Dunia dan Pemulihan Ekonomi Nasional khususnya di bidang sumber daya kelautan kita,” ucap Renaldi dalam keterangannya, Senin (30/11/2020).
Baca juga: Kasus Edhy Prabowo, Menurut Eks Komisioner KPK Bukti Jokowi Tetap Jaga Eksistensi KPK
Safri yang merupakan Marine geology di Université de Bretagne-Occidentale, Prancis itu mengawali karir birokrasinya di KKP saat awal berdiri di era Presiden Abdurrachman Wahid (Gus Dur). Kemudian sempat ke Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra) dan akhirnya berlabuh di Kemenko Marves sejak 2014.
Renaldi yang pernah berkolaborasi dengan Kemenko Marves (dulu kemaritiman) dalam program Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) di tahun 2015 sangat memahami bagaimana kinerja Safri. Acara tersebut berakhir dengan sukses dan menjadi program rutin Kemenko Marves hingga tahun 2019.
“Pak Safri saya lihat sebagai orang yang visioner dalam menjalankan program-program yang memajukan sektor kelautan kita. Dia juga bisa bekerja sama dengan siapa saja. Saya kira karakter ini yang diperlukan sesuai arahan presiden,” ungkapnya.
“Pengalaman sebagai Ketua ISOI (Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia-red) merupakan modal yang progresif bahkan inovatif dalam mengelaborasi peran akademisi dan mencetak kader-kader bidang kelautan perikanan,” tambah dia.
Safri menjabat sebagai Deputi SDM, IPTEK dan Budaya Maritim Kemenko Kemaritiman pada periode 2014-2019. Saat ini, nama deputinya berubah menjadi Sumber Daya Maritim dan banyak mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan tupoksi KKP.