Terkait Penanganan Habib Rizieq, Mahfud MD: Pihak RS UMMI Bogor dan Mer-C akan Dimintai Keterangan
Mahfud MD meminta pihak RS UMMi dan Mer-C kooperatif terhadap pemanggilan tersebut demi kesehatan dan keselamatan bersama.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan pihak Rumah Sakit UMMI Bogor dan Mer-C akan dimintai keterangan terkait penanganan kesehatan Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Hal itu dikatakan Mahfud MD dalam konferensi virtual usai rapat bersama pihak Satgas Penanganan Covid-19, Kepolisian, Kejaksaan, BIN, Kemenkes, dan Kemenkumham, Minggu, (29/11/2020).
"Khusus untuk rumah sakit UMMi dan Mer-C, akan dimintai keterangan, dimintai keterangan mungkin hanya perlu data data teknis," kata Mahfud MD.
Menurut Mahfud dengan pemanggilan tersebut bukan berarti pihak RS UMMi dan Mer-C bersalah.
Satgas atau aparat mungkin hanya akan menanyakan soal waktu perawatan Rizieq Shihab, daftar penjenguk, dan sebagainya.
Baca juga: Habib Rizieq Menolak Tracing, Menkopolhukam Mahfud MD Gelar Rapat dan Sampaikan Imbauan
"Jadi tidak harus dianggap , dia telah melanggar UU," katanya.
Mahfud meminta pihak RS UMMi dan Mer-C kooperatif terhadap pemanggilan tersebut demi kesehatan dan keselamatan bersama.
Sebelumnya Pihak Rumah Sakit (RS) Ummi Kota Bogor meminta maaf terkait kesan tertutup soal dirawatnya pasien atas nama pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab (HRS).
Baca juga: Mengenai Habib Rizieq, Mahfud MD: Kalau Merasa Sehat, Tentu Tak Keberatan Penuhi Panggilan Aparat
Baca juga: Habib Rizieq Ogah Serahkan Hasil Tes Swab ke Satgas Covid-19, Mahfud Jelaskan Dalil Hukumnya
Permintaan maaf ini disampaikan dalam acara konferensi pers di teras Balai Kota Bogor, Minggu (29/11/2020).
Direktur Utama RS Ummi Kota Bogor Andi Tatat menjelaskan bahwa pihaknya sama sekali tak bermaksud untuk menutup-nutupi. Namun dia mengakui bahwa ada beberapa kendala dalam hal komunikasi dan koordinasi.
"Kami akui memang ada kelemahan dalam komunikasi dan koordinasi internal sehingga kesannya menghalang-halangi," kata Andi Tatat.
Dia menuturkan bahwa tes Covid-19 yang dilakukan HRS seharusnya dikoordinasikan dengan Satgas Covid-19 Kota Bogor namun tidak terjadi.
"Untuk itu kami menyampaikan permohonan maaf pada Satgas Covid-19 Kota Bogor dan insya Allah ke depannya kami siap untuk bersinergi dalam penanggulangan Covid-19 di Kota Bogor," katanya.
Dia menjelaskan terkait laporan kepada Satgas Covid-19 yang kurang lengkap terkait swab Habib Rizieq memang keterbatasan informasi yang didapat RS Ummi sendiri.
Sebab, swab tersebut melibatkan tim medis yang ditunjuk oleh HRS sendiri yakni Mer-C.
"Yang terjadi kami pun sampai saat ini belum mendapat informasi terkait hal itu dan sampai saat ini kami masih mengusahakan kepada pihak Mer-C tapi sampai saat ini belum mendapatkan hasil," katanya.
Selain itu, Andi Tatat juga membantah kabar beredar bahwa HRS kabur dari rumah sakit yang mana sebenarnya pasien HRS pulang atas permintaan keluarga.