Jokowi Soroti Covid-19, Legislator PDIP : Ajak Warga Patuh Protokol Kesehatan, Tindak Pelanggarnya
Presiden Jokowi soroti kasus Covid-19 yang makin buruk, Legislator PDIP ajak warga patuhi protokol kesehatan dan tindak pelanggarnya.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kasus Covid-19 di Indonesia yang semakin memburuk.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Muchamad Nabil Haroen mengatakan Indonesia membutuhkan langkah nyata, cepat, sekaligus taktis.
"Informasi yang saya dapatkan, saat ini beberapa RS sudah kehabisan tempat atau kapasitas, sementara para tenaga kesehatan juga terbatas. Maka harus ada percepatan langkah. Yakni dukung tenaga kesehatan, ajak warga terus patuhi protokol kesehatan, sekaligus tindak tegas pelanggar protokol kesehatan," ujar Nabil, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (1/12/2020).
Baca juga: 2 Hari Seusai Wakil Gubernur DKI Dikabarkan Positif Covid-19, Anies Sebut Jika Dirinya Juga Terpapar
Selain itu, Nabil mengatakan penting bagi semua pihak untuk menghormati prosedur terkait vaksin Covid-19.
Karena pengadaan vaksin itu, menurutnya, memiliki prosedur yang jelas, terkait uji laboratorium, kebijakan negara, sekaligus juga kesepakatan di level internasional.
"Saya menghormati kebijakan dan mendukung prosedur agar sesuai dengan yang ada, dengan tujuan health and safety," jelasnya.
Prosedur medis, kata Nabil, harus sesuai dengan kaidahnya atau dengan alurnya.
Pihaknya mengaku dukung apa yang menjadi ketetapan untuk kebaikan bersama.
Baca juga: Jokowi Soroti Perkembangan Covid-19, Doni: Peringatan agar Tak Kendor dan Tingkatkan Kewaspadaan
Apalagi, Kepala BPOM sudah menyampaikan bahwa izin emegency use of authorization (EUA) tidak mungkin diberikan akhir tahun ini.
Sebab masih menunggu data hasil uji klinik vaksin Covid-19 Sinovac dan hasil analisis uji klinik mid term.
"Jangan sampai terburu-buru, tapi hasilnya tidak maksimal atau bahkan membahayakan. Maka sebaiknya taati prosedur, kita dukung itu. Langkah percepatan itu boleh, tapi jangan sampai merusak kualitas," kata Nabil.
Selain itu, Nabil menegaskan pemerintah juga harus bergerak di level diplomasi internasional, untuk memperkuat kerjasama internasional dan mengukuhkan kerjasama kawasan.
"Pandemi ini kan juga terkait diplomasi dalam pengadaan vaksin dan alat kesehatan. Di sisi lain, di kawasan Asia Tenggara misalnya, kita bisa bergerak lebih jauh untuk menguatkan industri makanan dan agrikultur kita, bisa pason buah, sayur ke Singappura, juga rempah dan obat tradisional ke berbagai negara lain,"tandasnya.
Baca juga: Gubernur dan Wagub Jakarta Positif Covid-19, Anies: Tak Ada Gangguan dalam Proses Pemerintahan
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menyoroti angka kesembuhan Covid-19 yang menurun di Tanah Air.