Edhy Prabowo Tersangka
KPK Rangkul PPATK Telusuri Aliran Duit Suap Benur Edhy Prabowo
KPK akan mengembangkan penyidikan kasus ini guna menemukan aliran uang suap ke pihak lainnya
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Eko Sutriyanto
Dalam kasusnya, Edhy Prabowo diduga melalui staf khususnya mengarahkan para calon eksportir untuk menggunakan PT Aero Citra Kargo bila ingin melakukan ekspor. Salah satunya adalah perusahaan yang dipimpin Suharjito.
Perusahaan PT ACK itu diduga merupakan satu-satunya forwarder ekspor benih lobster yang sudah disepakati dan dapat restu dari Edhy.
Baca juga: KPPU Endus Ada Monopoli Pengiriman Ekspor, Perusahaan Logistik Benur Terancam Denda Rp 1 Miliar
Para calon eksportir kemudian diduga menyetor sejumlah uang ke rekening perusahaan itu agar bisa ekspor.
Uang yang terkumpul diduga digunakan untuk kepentingan Edhy Prabowo. Salah satunya ialah untuk keperluan saat ia berada di Hawaii, AS.
Ia diduga menerima uang Rp3,4 miliar melalui kartu ATM yang dipegang staf istrinya.
Selain itu, ia juga diduga pernah menerima 100 ribu dolar AS yang diduga terkait suap. Adapun total uang dalam rekening penampung suap Edhy Prabowo mencapai Rp9,8 miliar.