Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Bicara Blak-Blakan Soal Kasus Korupsi Benih Lobster

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron bicara blak-blakan kasus korupsi yang menimpa Mantan Menteri KKP, Edhy Prabowo terkait ekspedisi eskpor benih lobster.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Bicara Blak-Blakan Soal Kasus Korupsi Benih Lobster
Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron bicara blak-blakan kasus korupsi yang menimpa Mantan Menteri KKP, Edhy Prabowo terkait ekspedisi eskpor benih lobster. 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron bicara blak-blakan soal kasus korupsi yang menimpa Mantan Menteri KKP, Edhy Prabowo.

Secara garis besar, korupsi ini terkait dengan proses ekspedisi dari ekspor benih lobster.

"Untuk eskpor benih lobster ini dihitung per ekor satu containernya."

"Harusnya satu container itu Rp 10-20 Juta, itu membengkak menjadi 100 Juta," ucap Nurul Gufron, dikutip dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (2/11/2020).

Baca juga: KPK Sita Dokumen Ekspor Benih Lobster dari Kantor Milik PT ACK

Baca juga: KPK Bakal Panggil Saksi-saksi Terkait Kongsi PT ACK dan PT PLI di Kasus Suap Edhy Prabowo

Nurul menyampaikan kecurigaan tim KPK mulai saat diketahui ada pemusatan ekspedisi ekspor benih lobster ini.

"Insting kita sebagai penegak hukum, dimana ada pemusatan "saluran", maka disitu cenderung ada penyalah gunaan wewenang," ujar wakil Ketua KPK ini.

Ia membeberkan cerita awal mula terkuaknya kecurigaan tim KPK pada ekspor benih lobster ini.

BERITA REKOMENDASI

"Sekitar bulan September-Oktober, dari apply pelamar pengusaha eksportir ada sekitar 110."

"Bulan September, ada 41 perusahaan yang diizinkan ekspor benih lobster," ceritanya Nurul.

Baca juga: 17 Jam Geledah Kantor KKP, Penyidik KPK Angkut Barang Bukti Suap Ekspor Benih Lobster

Baca juga: Dianggap Sudah Dilemahkan, Mengapa KPK Masih Bisa Lakukan OTT? Ini Jawaban Novel Baswedan

Wakil ketua KPK ini menyampaikan hanya ada satu perusahaan ekspedisi yang berjalan dari 30.

"Dari perusahaan itu, yang running melakukan usaha hanya sekitar 30."

"KPK mulai mencurigai saat supply perusahaan itu, yang running (berjalan) ada 30, ekspedisinya atau perusahaan forwarding-nya cuma satu," beber Nurul.

Diketahui, PT ACK, perusahaan ekspedisi yang ikut andil dalam kasus korupsi ekspor ini.

Baca juga: KPK Buka Peluang Dalami Keterlibatan Ali Ngabalin dalam Kasus Edhy Prabowo

Baca juga: Ditanya Kelanjutan Ekspor Benih Lobster, Luhut Menjawab Begini

Menurut keterangannya, PT ini sebelumnya bukan perusahaan yang bekerja di ekspedisi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas