Komisi VIII DPR : Pancasila Sudah Jelas, Tak Perlu Sistem Tauhid
Indonesia merupakan negara dengan sistem Pancasila yang menjamin kebebasan beragama bagi semua warga negaranya.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR Nurhadi menyebut Indonesia tidak perlu menerapkan sistem tauhid seperti yang digaungkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Menurut Nurhadi, Indonesia merupakan negara dengan sistem Pancasila yang menjamin kebebasan beragama bagi semua warga negaranya.
"Kita tidak perlu sistem ketatanegaraan yang berbasis tauhid karena Pancasila saja sudah cukup. Jadi, tidak ada dikotomi antara pancasila dan ketauhidan," kata Nurhadi saat dihubungi, Jakarta, Kamis (3/12/2020).
Baca juga: Rizieq Shihab Minta Maaf dan Janji Tak Buat Kerumunan Lagi, Polisi Sebut Penyidikan Tetap Berjalan
Nurhadi menjelaskan, Pancasila sebagai pandangan hidup sudah menjamin semua warganya hidup dalam semangat kemanusiaan, dengan tidak saling merendahkan satu sama lainnya.
"NKRI berdasarkan Pancasila bukanlah negara sekuler, karena Pancasila juga memuat nilai-nilai yang tidak hanya mengarah pada pembangunan ekonomi, sosial dan budaya, tetapi juga membangun kehidupan beragama, berketuhanan dalam kehidupan masyarakat," papar politikus NasDem itu.
Lebih lanjut Nurhadi mengatakan, penerapan sistem berbasis tauhid yang merupakan bagian dari revolusi akhlak seperti dikatakan Rizieq Shihab, juga sudah merupakan bagian dari Pancasila.
Baca juga: Fadli Zon Tak Terima Disebut Irma Suryani Terlibat Kerumunan Massa Habib Rizieq Shihab: Ini Fitnah
"Revolusi akhlak itu menurut saya sudah ada di lima sila Pancasila, tinggal kita menerapkan dalam kehidupan sehari hari," ucap Nurhadi.
Sebelumnya, Rizieq Shihab menyerukan revolusi akhlak di level sistem, di mana salah satu poinnya hijrah dari sistem materialisme dan sekularisme ke sistem berbasis tauhid.
"Di level sistem ini kita harus mampu melakukan revolusi akhlak dari sistem berbasis materialisme, sekularisme ke sistem berbasis tauhid sesuai sila kesatu Pancasila, itu Ketuhanan Yang Maha Esa, ini kan dasar negara, ini dasar negara kita. Maka itu tidak layak dalam level sistem mengambil sistem di luar Ketuhanan Yang Maha Esa," kata Habib Rizieq.
"Maka itu revolusi akhlak di level sistem bagaimana caranya kita secara bersama-sama menggandeng seluruh elemen bangsa, tanpa pengecualian kita hijrah dari sistem berbasis materialisme, sekularisme ke sistem berbasis tauhid yaitu berbasis kepada sila pertama Pancasila," ujar sambung Rizieq.