Polisi Sebut Kelompok Ali Kalora Cs Bertahan Hidup Dengan Merampas Makanan Warga Desa
Polisi mengatakan kelompok jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso selama ini bertahan hidup dengan merampas makanan dari penduduk.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karo Penmas Humas Polri Brigjen Awi Setyono mengatakan kelompok jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso selama ini bertahan hidup dengan merampas makanan dari penduduk di sekitar kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Menurut Awi, kelompok ini langsung kembali masuk ke dalam hutan menuju pegunungan setelah berhasil merampas bahan makanan penduduk.
Aksi ini diduga terus dilakukan berulang kali.
"Sementara ini yang kita ketahui bersama bahwasanya mereka untuk bertahan hidup dengan turun ke desa ke kampung meminta makanan," kata Brigjen Awi di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (2/12/2020).
Awi menyampaikan kelompok Ali Kalora Cs ini diketahui tidak tinggal menetap di suatu tempat atau daerah dengan tempo waktu yang lama.
Hal inilah yang membuat Satgas Tinombala kerap kesulitan mencari kelompok ini di dalam hutan.
"Karena memang dia bergerak terus, sementara sebenarnya kan istilah kami itu mereka sudah terdesak ini. Karena apa? kehabisan bekal sehingga yang terjadi, dia meneror masyarakat meminta makan dan terakhir merampok dengan kekerasan atau pembunuhan. Kemudian ujung-ujungnya mereka ambil beras," jelasnya.
Kendati begitu, kelompok Ali Kalora Cs ini tak akan menyakiti warga sekitar yang tak melawan saat bahan makanannya dirampas oleh mereka.
"Selama ini beberapa hasil penyelidikan yang dikasih dalam tekanan mereka kasih tidak di aniaya. Namun kemarin karena ada perlawanan tidak diberi sehingga yang terjadi demikian," jelasnya.
Baca juga: Kapolri Perintahkan Anggotanya Tembak Mati Kelompok MIT Pimpinan Ali Kalora Jika Melawan
Baca juga: Sepak Terjang Tontaikam, Satuan Elite Kodam Jaya yang Dikerahkan Memburu Kelompok Ali Kalora
Atas dasar itu, ia meminta seluruh masyarakat sekitar untuk aktif melaporkan jika menemukan pergerakan kelompok ini.
Khususnya ketika kelompok ini kembali keluar hutan saat mencari perbekalan ke desa.
Diberitakan sebelumnya, Kepolisian RI merilis selebaran daftar pencarian orang (DPO) yang merupakan kelompok jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
Total, ada 11 orang yang masuk ke dalam daftar buron tersebut.
Kelompok ini diduga merupakan pelaku terkait pembunuhan kejam satu keluarga di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada (27/11/2020) lalu.