Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pilkada 2020 Kembali Disorot setelah Rekor Lebih 8.000 Kasus Corona dalam Sehari, Ini Kata Satgas

Pilkada 2020 kembali menjadi sorotan setelah adanya penambahan kasus lebih dari 8.000 dalam sehari, ini tanggapan Satgas Covid-19.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Gigih
zoom-in Pilkada 2020 Kembali Disorot setelah Rekor Lebih 8.000 Kasus Corona dalam Sehari, Ini Kata Satgas
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional
Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengingatkan pencegahan klaster baru saat libur panjang. Pilkada 2020 kembali menjadi sorotan setelah adanya penambahan kasus lebih dari 8.000 dalam sehari, ini tanggapan Satgas Covid-19. 

TRIBUNNEWS.COM - Indonesia kembali mencetak rekor tertinggi dalam penambahan kasus virus corona atau Covid-19 dalam sehari.

Pada Kamis (3/12/2020), pasien Covid-19 bertambah sebanyak 8.369 dalam 24 jam terakhir.

Angka penambahan tersebut menjadi yang tertinggi sejak wabah Covid-19 terjadi di Tanah Air.

Melihat hal tersebut, masyarakat pun semakin khawatir diselenggarakannya Pilkada Serentak 2020 pada 9 Desember mendatang.

Baca juga: Satgas Minta Masyarakat Tolak Ikut Kegiatan yang Timbulkan Kerumunan

Gelaran tersebut dianggap dapat memicu klaster baru karena mengumpulkan orang-orang untuk menggunakan hak pilihnya.

Namun menanggapi hal tersebut, Satgas Covid-19 mengaku telah mempertimbangkannya.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito membenarkan Pilkada 2020 tidak bisa dilakukan secara normal.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito (istimewa)
Berita Rekomendasi

Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Kamis (3/12/2020).

"Dalam keadaan pandemi, tentunya pemilihan kepala daerah atau pemilihan umum (pemilu) tidak bisa dilakukan secara normal," kata Wiku, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (4/12/2020).

Oleh karena itu, Wiku menyampaikan 4 pesan penting untuk pelaksanaan pilkada dalam masa pandemi.

Baca juga: Staf Khusus Presiden Soroti Tantangan Pelaksanaan Pilkada bagi Penyandang Disabilitas

Pertama, masyarakat sebagai pemilih harus menyadari pentingnya peran kepala daerah untuk membawa masing-masing daerah bangkit dari Covid-19.

Ia pun menyarankan memilih pemimpin yang menaati aturan-aturan terkait protokol kesehatan saat berkampanye.

Sebab, hal itu dapat menjadi cerminan tanggung jawab pemimpin kedepannya.

Ketua  Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Hery Setiawan (kaos merah) disaksikan nggota KPU, Bawaslu dan pihak- pihak terkait melakukan proses pengesetan logistik untuk TPS di  di Kantor PPK Kecamatan Pamulang, Pamulang, Tangksel, Kamis(3/12/2020). Kecamatan Pamulang  yang mempersiapakan logistik Pilkada yang di laksanakan tanggal 9 Desember 2020 ini sudah siap 90 persen untuk 8 kelurahan dan 712 tempat pemungutan suara. (WARTAKOTA/Henry Lopulalan)
Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Hery Setiawan (kaos merah) disaksikan nggota KPU, Bawaslu dan pihak- pihak terkait melakukan proses pengesetan logistik untuk TPS di di Kantor PPK Kecamatan Pamulang, Pamulang, Tangksel, Kamis(3/12/2020). (WARTAKOTA/Henry Lopulalan )

Karena Pilkada 2020 akan menentukan arah ketahanan kesehatan serta pemulihan masing-masing daerah di tengah pandemi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas