Hari Terakhir Kampanye Pilkada, Ganjar Pranowo: Enggak Usah Mengakhiri Kampanye dengan Ramai-Ramai
Hari terakhir kampanye pilkada, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo sampaikan perayaan tidak perlu secara ramai-ramai.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyampaikan perayaan hari terakhir kampanye pilkada tidak perlu secara ramai.
Diketahui, hari terakhir kampanye pilkada jatuh pada hari ini, Sabtu (5/12/2020).
Hal ini disampaikannya dalam diskusi bertajuk “Investigasi kesiapan APD Pilkada: Apa Hasilnya?”, dikutip Tribunnews pada kanal YouTube BNPB Indonesia, Jumat (4/12/2020).
"Saya meminta partai-partai penyusung termasuk calon (paslon kepla daerah), enggak usah deh mengakhiri kampanye dengan ramai-ramai."
Baca juga: Ganjar Pranowo Sebut Jawa Tengah Siap Gelar Pemungutan Suara Pilkada 2020
Baca juga: Polemik Melonjaknya Kasus Covid-19 di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Protes Jateng Disebut Biang Kerok
"Pasti nanti terjadi kerumunan, ini kita minta betul agar bisa dilaksanakan," ucap Ganjar.
Dalam diskusi ini, Gubernur Jateng menyampaikan informasi terkait mempersiapkan Pilkada 9 Desember nanti di wilayahnya.
"Kalau persiapannya, Insha Allah udah siap semuanya," ucap Ganjar.
Ganjar menuturkan, sebelumnya dirinya sudah melakukan rapat dengan pihak terkait persipan pilkada ini.
Baca juga: 14.575 Personel Polda Jateng Siap Amankan Pilkada dan Protokol Kesehatannya
Baca juga: Gelar Tes Rapid dan Swab, Kapolda Jateng Pastikan Personel Pengaman Pilkada Serentak 2020 Sehat
"Tadi sore, kita rapat dengan forkom pemda, KPU, dan Bawaslu."
"Relatif semua sudah siaplah," tuturnya.
Ganjar menceritakan persiapan wilayahnya terkait distribusi Alat Pelindung Diri (APD) untuk petugas PPS dan KPPS.
"Kalau dari KPU Provinsi, menyampaikan relatif sudah siap semuanya," ujar Gubernur Jateng ini.
Tanggapan Ganjar ini lantas mendapatkan respon dari anggota Ombudsman RI, Adrianus Meliala.
"Data kami memperlihatkan untuk KPU Kota Semarang itu baru sekitar 43 persen yang disalurkan, itu di kota Semarang nya."
"Kita bisa bayangkan di wilayah-wilayah yang ujung jauh bagaimana, akan jauh lebih rendah lagi kan," pungkas Adrianus.
Lalu, Ganjar terlihat menolak argumen yang disampaikan Adrianus.
Baca juga: Bawaslu: Pertemuan Tatap Muka Terus Meningkat Jelang Berakhirnya Masa Kampanye Pilkada
Baca juga: Pengamat Khawatir Dana Bansos Dipakai untuk Kampanye di Pilkada
Jika perlu, Ganjar akan mengirimkan data secara terus menurus.
"Asumsinya tidak begitu, itu bergerak terus maka kita tanya data itu anda dapat kapan, kita sampaikan, kita pastikan betul."
"Maksud saya, kalau memang umpama, seperti pak Adrianus butuhkan, kita bisa kasih data terus-menerus," ucapnya.
Ganjar menegaskan untuk tidak membuat asumsi dan dirinya optimis dengan persiapan Pilkada di wilayahnya.
Baca juga: PROFIL 10 Calon Kepala Daerah Terkaya di Pilkada 2020: Urutan Pertama Ada Cawagub Kalsel
"Jangan sampai kita membangun asumsi, kalau asumsi ini nanti dibangun, ini pesimis semua."
"Saya optimis kok," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Komisioner KPU I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi menjelaskan proses logistik bersifat bertahap.
"Pada prinsipnya, logistik itu ada tahapannnya"
"Semangatnya kan bagaimana logistik tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat jenis," ucap komisioner KPU itu.
Diskusi ini juga dihadiri oleh Komisioner Bawaslu Divisi Penindakan, Ratna Dewi Pettalolo.
(Tribunnews.com/Shella)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.