Sepanjang 2020, KPK Era Firli Bahuri Lakukan 8 Kali OTT, Ini Daftarnya
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sepanjang 2020 telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) sebanyak 8 kali.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
![Sepanjang 2020, KPK Era Firli Bahuri Lakukan 8 Kali OTT, Ini Daftarnya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kpk-ott-kasus-suap-bansos-covid-19-kemensos_20201206_053042.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bertepatan dengan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2020, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sepanjang 2020 telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) sebanyak 8 kali.
Terbaru, KPK menjerat dua Menteri Kabinet Indonesia Maju yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara.
Hal ini diakui Ketua KPK Firli Bahuri. Firli menyebut, paling banyak dilakukan tangkap tangan terkait dugaan penyuapan yang melibatkan penyelengara negara baik tingkat pusat maupun daerah.
"Kami telah melakukan sedikitnya delapan kali OTT kasus tindak pidana korupsi praktik suap menyuap, yang melibatkan beberapa penyelenggara negara di pusat maupun daerah," kata Firli lewat keterangan tertulis, Rabu (9/12/2020).
Firli mengungkapkan, praktik suap-menyuap kerap terjadi pada penyelenggara negara tingkat pusat maupun daerah. Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk melihat dan melawan korupsi sebagai musuh bersama.
"Kita tidak boleh lagi bersikap permisif atas gejala dan fakta korupsi yang terjadi," ujar Firli.
Baca juga: 2 Menteri Ditangkap KPK, Febri Diansyah Sebut Pemerintah Belum Serius Cegah Korupsi di Kabinet
Adapun 8 OTT yang dilakukan KPK era Firli Bahuri sepanjang 2020 di antaranya:
![Bupati Sidoarjo nonaktif Saiful Ilah tiba di gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Saiful Ilah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pengadaan empat proyek infrastruktur di Dinas PUPR Kabupaten Sidoarjo. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pemeriksaan-lanjutan-bupati-sidoarjo-nonaktif-saiful-ilah_20200117_190851.jpg)
1. OTT Bupati Sidoarjo Saiful Ilah
KPK melakukan OTT kepada Bupati Sidoarjo Saiful Ilah pada Selasa (7/1/2020). Dalam operasi senyap ini, KPK turut menyita uang sebesar Rp1,8 miliar.
KPK kemudian menetapkan lima orang sebagai tersangka, mereka di antaranya Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah; Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo, Sunarti Setyaningsih; Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo, Judi Tetrahastoto; Kepala Bagian Unit Layanan Pengadaan, Sanadjihitu Sangadji.
Sementara itu dua orang lainnya, yakni Ibnu Ghopur dan Totok Sumedi. Keduanya ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap. Keduanya merupakan dari unsur swasta.
![Mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan usai menjalani sidang dakwaan secara virtual dalam kasus dugaan korupsi penetapan pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024 di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (28/5/2020). Mantan anggota Komisi Pemilihan Umum Wahyu Setiawan didakwa telah menerima suap melalui perantaraan Agustiani Tio Fridelina sebesar Rp600 juta dari Saeful Bahri dan Harun Masiku agar KPU menyetujui permohonan Penggantian Antar Waktu (PAW) yang diajukan PDIP. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sidang-dakwaan-mantan-komisioner-kpu-wahyu-setiawan_20200528_152624.jpg)
2. OTT Komisioner KPU Wahyu Setiawan
KPK melakukan OTT terhadap Komisioner KPU Wahyu Setiawan pada Rabu (8/1/2020). KPK menduga Wahyu menerima uang suap senilai Rp900 juta untuk mengurus pergantian antarwaktu (PAW) caleg PDIP Harun Masiku agar dapat duduk di kursi parlemen.
KPK menetapkan empat orang sebagai tersangka. Mereka di antaranya mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan; mantan Anggota Bawaslu sekaligus orang kepercayaan Wahyu, Agustiani Tio Fridelina; eks caleg PDIP Harun Masiku dan Saeful Bahri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.