Wamenag: Ormas Islam Sebagai Mitra Pemerintah Harus Istiqamah Berdakwah Amar Maruf Nahi Munkar
Zainut berharap ormas Islam tetap istiqamah dalam dakwah amar ma'ruf nahyi munkar yang mengedepankan kebijaksanaan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengapresiasi kiprah ormas Islam dalam membina umat.
Zainut berharap ormas Islam tetap istiqamah dalam dakwah amar ma'ruf nahi munkar yang mengedepankan kebijaksanaan.
Wamenag berpandangan, saat ini ada pergeseran pemahaman sebagian orang dalam memaknai tugas dakwah amar ma'ruf nahi munkar.
"Mereka memahami, jika melaksanakan amar ma'ruf dengan cara lembut, bijak, dan penuh kedamaian, sementara jika nahyi munkar harus dengan cara keras," katanya.
Baca juga: Wamenag Zainut: Pembinaan Keumatan itu Penting
Hal tersebut kata Wamenag, tidak sepenuhnya benar.
"Rasulullah mengajarkan untuk melaksanakan amar ma'ruf nahyi munkar itu harus dengan penuh kebijakan, contoh yang baik dan berdiskusi dengan cara yang lebih baik," ujar Wamenag dalam keterangannya, Kamis (10/12/2020).
Diikuti perwakilan ormas Islam pusat, dialog ini mengangkat tema "Implementasi Moderasi Beragama dalam Menghadapi Covid-19".
"Dakwah itu mengajak bukan mengejek, merangkul bukan memukul, ramah bukan marah-marah, dan menasihati bukan memaki-maki," lanjutnya.
Wamenag menyakini ormas Islam, mampu merawat nilai-nilai yang merupakan hakikat agama dan ilmu pengetahuan, yaitu nilai-nilai yang sesungguhnya untuk kemanusiaan, dan untuk menjawab permasalahan kemanusiaan.
Saat ini para ulama dihadapkan pada tantangan perubahan zaman di era keterbukaan informasi dan era digital.
Kehadiran internet memudahkan akses publik pada ilmu pengetahuan, termasuk pengetahuan agama.
"Sayangnya, tingginya gairah masyarakat untuk memperoleh informasi dan ilmu, termasuk ilmu agama, terkendala dengan rendahnya tingkat literasi di tengah masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Wamenag: Santri Harus Miliki Literasi Keuangan yang Baik
Hal-hal demikian menjadi faktor-faktor yang pada maraknya hoax di tengah masyarakat, termasuk hoax berkenaan dengan isu keagamaan. Media sosial pun dipenuhi konten berisikan ujaran kebencian mengatasnamakan agama.
Hal ini bisa melahirkan intoleransi di tengah masyarakat, serta menjadi tantangan pada keharmonisan kehidupan berbangsa.
"Islam wasathiyah diyakini dapat menjadi solusi terhadap sekian permasalahan masa kini. Islam wasathiyah hanya dapat berjalan jika prinsip adil (I’tidal) dan seimbang (tawazun) diutamakan, serta setiap pemeluk agama memiliki pengetahuan keagamaan yang komprehensif sebagai prasyaratnya," ujarnya.
"Pemerintah akan selalu mendukung setiap pihak yang turut mensukseskan hadirnya nilai-nilai yang dituju dari kampanye moderasi beragama," sambung Zainut.
Ormas Islam Jadi Mitra Pemerintah
Wamenag menilai, eksistensi ormas Islam menjadi sangat penting untuk mengembangkan pemahaman keagamaan yang adil dan seimbang di tengah masyarakat.
Ormas Islam sebagai represetasi umat Islam, memiliki dua tugas mulia, yaitu sebagai ri'ayatul ummah (pembimbing umat) dan shadiqul hukumah (mitra pemerintah).
Sebagai pembimbing umat, ormas Islam diharapkan mampu mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya memiliki pemahaman wasathiyah yang adil dan seimbang, demi merawat keharmonisan masyarakat, dan relasi harmonis antara agama dan negara dalam konteks keindonesiaan.
Sebagai shadiqul hukumah atau mitra pemerintah, ormas Islam diharapkan bisa bekerjasama dengan pemerintah dalam melaksanaan tugas dakwah amar ma'ruf nahi munkar, yakni menyuruh melaksanakan kebaikan dan mencegah kemungkaran.