Tangkap 2 Menteri, Politisi Demokrat: KPK Masih Bertaji
Benny K. Harman mengapresiasi dan mendukung kerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menjerat dua menteri Kabinet Indonesia Maju.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Malvyandie Haryadi
![Tangkap 2 Menteri, Politisi Demokrat: KPK Masih Bertaji](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/wakil-ketua-umum-partai-demokrat-benny-k-harman-121.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K. Harman mengapresiasi dan mendukung kerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menjerat dua menteri Kabinet Indonesia Maju.
Kata Benny, kinerja tersebut menunjukkan lembaga antikorupsi masih mempunyai gigi untuk memberantas korupsi.
"Ya kami mendukung penuh langkah KPK, itu menunjukkan bahwa KPK masih memiliki gigi," kata Benny di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (11/12/2020).
Baca juga: Soal Sprindik Palsu ke Menteri BUMN, RNA 98: Waspada Adu Domba KPK-Erick Thohir
Diketahui, pada Rabu (25/11/2020), KPK menangkap dan menetapkan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo serta sejumlah pihak lain sebagai tersangka kasus dugaan suap izin ekspor benih bening lobster atau benur.
Sekitar 10 hari kemudian atau tepatnya pada Minggu (6/12/2020), KPK menjerat Menteri Sosial Juliari Peter Batubara dan empat orang lainnya sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait bantuan sosial (bansos) untuk wilayah Jabodetabek tahun 2020.
Benny mengatakan, kinerja KPK tersebut menunjukkan korupsi masih masif.
Baca juga: KPK Amankan 3 Mobil Saat OTT Pejabat Kemensos dalam Kasus Korupsi Dana Bansos Covid-19
Untuk itu, Benny mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang memberikan ruang bagi KPK untuk memberantas korupsi, termasuk di jajaran menteri.
"Saya memberi apresiasi kepada bapak Presiden Jokowi yang memberi ruang seluas-luasnya kepada KPK untuk kembali bergeliat memberantas Korupsi yang menurut saya masih masif saat ini," katanya.
Dalam kesempatan ini, Benny mengungkapkan kekecewaannya atas dugaan tindak pidana suap yang diterima Mensos Juliari terkait pengadaan bansos.
Benny menyatakan, suap yang diduga diterima Juliari dan dua pejabat Kemensos itu menyakiti hati rakyat yang saat ini sedang menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19.
"Itu sungguh menyakiti hati rakyat," kata Benny.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.