Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat telah terjadi 2.676 kejadian bencana di Indonesia sejak Januari hingga 10 Desember 2020.

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan mengatakan jumlah ini di luar peristiwa bencana nonalam seperti pandemi Covid-19.

"Ada 2.676 kejadian bencana di Indonesia. Ini masih ditambah dengan Covid-19, dan tentu saja bukan suatu perkara yang mudah," ujar Lilik pada webinar "Literasi Kebencanaan di Indonesia: Apa Perlu?, Minggu (13/12/2020).

Lilik mengungkapkan bencana yang terjadi merupakan peristiwa yang berulang.

Baca juga: Dorong Pencatatan Kebencanaan, BNPB: Indonesia Adalah Laboratorium Bencana

Dirinya menyontohkan hidrometeorologi yang dapat terjadi tiap tahun.

"Hari ini terjadi, mungkin 10 tahun lagi terjadi ditempat yang sama, atau bencana hidrometeorologi itu terjadi tiap tahun," ucap Lilik.

Menurut Lilik dibutuhkan intervensi kebijakan untuk mencegah terjadi bencana serupa pada masa yang akan datang.

Baca juga: Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, BNPB Beri Arahan kepada BPBD dan Pemda

Bencana yang terjadi tiap tahun, menurut Lilik, dibutuhkan langkah intervensi agar tidak terjadi kembali.

"Tentu intervensinya adalah intervensi jangka panjang yang kita sebut sebagai pencegahan dan mitigasi," tutur Lilik.

Baca juga: BNPB Minta Antisipasi Fenomena La Nina dalam Mitigasi Erupsi Gunung Merapi

Lilik mengatakan saat ini Indonesia juga memiliki kerentanan karena meningkatnya status empat gunung api.

Sehingga dapat meningkatkan risiko bencana di Indonesia.

Menurut Lilik, dibutuhkan kesiapsiagaan untuk mencegah korban yang terjadi saat bencana terjadi.

"Bahkan gunung api yang saat ini ada 3 gunung di Indonesia, 4 gunung tambah satu lagi Sinabung. Ada Merapi, Semeru, dan Ile Ape yang ada di NTT," kata Lilik.