Dorong Pencatatan Kebencanaan, BNPB: Indonesia Adalah Laboratorium Bencana
Banyak bencana terjadi di Indonesia, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan menilai Indonesia adalah negara laboratorium bencana.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan menilai Indonesia adalah negara laboratorium bencana.
Menurut Lilik, sebutan ini dapat disematkan kepada Indonesia karena banyak bencana yang terjadi di Indonesia.
"Sebutan laboratorium bencana ini memang harusnya kita sandang. Mengingat begitu banyaknya kejadian bencana yang ada di Indonesia," ujar Lilik pada webinar "Literasi Kebencanaan di Indonesia: Apa Perlu?, Minggu (13/12/2020).
Baca juga: Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, BNPB Beri Arahan kepada BPBD dan Pemda
Menurut Lilik, banyaknya peristiwa kebencanaan di Indonesia sebaiknya dijadikan catatan untuk dipelajari.
Langkah ini dapat dimanfaatkan untuk mempelajari kerentanan, serta menakar kesiagaan menghadapi bencana.
"Perlu bagi kita yang ada di Indonesia ini untuk mempelajari. Bukan hanya saja tetapi juga kerentanan, dan kesiapsiagaannya juga kapasitasnya," ucap Lilik.
Lilik mengakui tidak banyak catatan serta literasi tentang kebencanaan yang diwariskan dari generasi yang lalu.
Sehingga dirinya mengajak seluruh pihak di masa kini untuk melakukan pencatatan mengenai bencana di Indonesia.
Pencatatan serta penelitian tentang kebencanaan di Indonesia, menurut Lilik, dapat dijadikan warisan untuk generasi selanjutnya.
"Kalau misalnya setiap kejadian bencana kita bisa tuliskan, kita bisa narasikan dan kita buatkan satu literasi. Maka ini akan menjadi warisan bagi generasi berikutnya," kata Lilik.
Baca juga: Jelang Puncak Musim Hujan, BNPB Ingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi
Sebagai negara yang berada di wilayah rawan bencana, menurut Lilik, sangat penting dilakukan pencacatan.
Tujuan dari pencatatan ini adalah untuk mencegah korban dari bencana di masa depan.
"Paling tidak kita bisa melakukan upaya-upaya untuk mengurangi jatuhnya korban. Mengurangi jangan sampai bencana makin besar lagi impact-nya di masa yang akan datang," pungkas Lilik.
BNPB saat ini sedang melakukan penjajakan dengan Perpustakaan Nasional dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk meningkatkan literasi kebencanaan.