BPIP Tegaskan Pancasila Sebagai Pemandu Kebijakan dan Perawatan Kebhinekaan
Stafsus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo tegaskan bangsa Indonesia majemuk dan multikultural, tidak boleh ada yang merasa dominan.
Editor: Theresia Felisiani
Inna melanjutkan bahwa media sosial sekarang sering membelah masyarat dibagi menjadi dua kubu a dan b.
Sastra Tidak pernah mengajarkah hanya hitam dan putih.
"Sila ketiga berlandaskan jika kita beragam maka dari situ akan muncul persatuan. Di dunia ini tidak boleh berpikiran hitam dan putih karena ada warna lain di dunia ini," jelas inna.
Sastrawan selalu bicara nuansa berpikir dan hal hal yang tidak hitam putih.
"Karya sastra sangat nuansa dan penuh perspektif," ujarnya
Pimpinan Redaksi Geotimes sekaligus Tim Ahli Revolusi Mental Kemenko PMK, David Krisna Alkah mengatakan bahwa Pancasila hadir untuk menguatkan basis kebudayaan dan mental.
"Pancasila tidak lahir prematur tetapi dari diskursus pendiri bangsa dan sudah final. Pancasila hadir untuk menguatkan basis kebudayaan dan mental," jelas David.
David menambahkan bahwa harus mengemablikan komunitas dan sanggar agar diajak untuk internalisasi nilai Pancasila khususnya internal bahkan di keluarga.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.