PKS Apresiasi Dukungan Pemerintah Indonesia dalam Perjuangan Palestina
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberikan apresiasi atas dukungan pemerintah Indonesia dalam perjuangan Palestina.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberikan apresiasi atas dukungan pemerintah Indonesia dalam perjuangan Palestina.
Ketua DPP PKS Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri Sukamta mengatakan, komunikasi dan dukungan yang disampaikan langsung Presiden Joko Widodo kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas, memberikan ketenangan kaum muslimin Indonesia yang sebelumnya khawatir terjadinya normalisasi hubungan berbagai negara muslim dengan Israel.
"Semoga pemerintah Indonesia terus konsisten dengan sikap tersebut. Selain itu, rakyat Palestina tentu senang dan berterima kasih karena Indonesia terus membela dan memperjuangkan tercapainya kemerdekaan bangsa Palestina di forum-forum internasional," kata Sukamta dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (19/12/2020).
Menurutnya, jika Israel dan Amerika Serikat aktif diplomasi untuk menormalisasi hubungan Israel dengan berbagai negara muslim, maka pemerintah Indonesia harus melakukan hal sama.
Baca juga: Indonesia Tolak Buka Hubungan Diplomatik Israel, Presiden Palestina Berterima Kasih ke Jokowi
"Indonesia sebagai anggota Dewan Keamanan PBB harus lebih berani dalam menentang setiap aneksasi yang dilakukan oleh Israel. Selain itu, pemerintah berdiplomasi aktif menggalang dukungan konkrit dari negara-negara Islam dan dunia lainnya dalam mendukung kemerdekaan Palestina," papar Sukamta.
"Sehingga, normalisasi saat ini yang kelak bisa menjadi pengucilan Palestina di masa depan dapat dibendung dari sekarang," sambung Anggota Komisi I DPR itu.
Sukamta juga mengingatkan pemerintah Indonesia berhati-hati atas berbagai langkah Israel, Amerika, Arab Saudi serta sekutu-sekutunya.
"Tidak ada makan siang gratis. Sehingga langkah Israel dan sekutunya dalam proposal normalisasi selalu menjanjikan hal yang menggiurkan. Indonesia tidak boleh tergoda kemudian berubah sikap atas jebakan dan iming-iming dibalik normalisasi hubungan," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.