Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemendikbud: Banyak Mahasiswa Ingin Jadi Pengembang Startup

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam mengatakan saat ini banyak mahasiwa yang ingin mendirikan perusahaan rintisan atau startup.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kemendikbud: Banyak Mahasiswa Ingin Jadi Pengembang Startup
Tribunnews.com/ Fahdi Fahlevi
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt Dirjen Dikti) Kemendikbud Nizam di Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2020). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nizam mengatakan saat ini banyak mahasiwa yang ingin mendirikan perusahaan rintisan atau startup.

Nizam mengatakan dunia perbankan perlu dibangun untuk mengembangkan bisnis ini.

"Saat ini banyak mahasiswa yang ingin menjadi pengembang startup-startup baru
Maka sinergi dengan dunia keuangan, dunia perbankan akan dirasa perlu kita bangun," ujar Nizam melalui keterangan tertulis, Selasa (22/12/2020).

Baca juga: Startup Butuh Penguatan Agar Survive di Masa Pandemi

Nizam mengatakan selama ini kemitraan antara perguruan tinggi dengan dunia industri, dunia bisnis, dan masyarakat sudah mulai terbangun.

Meski begitu, kolaborasi pentahelix antara perguruan tinggi, bisnis di industri, pemerintah, masyarakat, dan media massa, harus ditingkatkan lagi.

Baca juga: Digitalisasi Layanan Kesehatan, Startup Teknologi Ini Gandeng Perusahaan Singapura

"Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung setiap industri untuk bersinergi dengan perguruan tinggi kita," ucap Nizam.

BERITA TERKAIT

Nizam menyampaikan bahwa saat ini industri 4.0 menuntut seluruh pihak untuk terbuka terhadap dunia digital, dan pendidikan menjadi jembatan utama dalam membuka wawasan dunia digital kepada masyarakat luas.

Baca juga: Revolusi Industri 4.0 Butuhkan Peran Serta Startup sebagai Implementator dan Problem Solver

"Saat ini semuanya menjadi smart, yakni smart office, smart rules, smart campus, smart transportation, dan smart business. Hal tersebut membutuhkan kecakapan di bidang intelligence," jelas Nizam.

Penguasaan teknologi digital, menurutnya, adalah kompetensi-kompetensi baru yang dibutuhkan oleh industri untuk beradaptasi.

"Saya berharap, ke depan kolaborasi dunia pendidikan tinggi dengan dunia usaha dan dunia industri di Indonesia akan terus menguat melalui berbagai program-programnya," ujar Nizam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas