Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Program Kerja 6 Menteri Baru, Risma Realisasikan Bansos dan Wahyu Trenggono Lakukan Evaluasi

Presiden Joko Widodo telah secara resmi melantik enam menteri baru dalam Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/12/2020) pagi.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Ini Program Kerja 6 Menteri Baru, Risma Realisasikan Bansos dan Wahyu Trenggono Lakukan Evaluasi
Tangkap layar kanal YouTube Sekretariat Presiden
Menteri Sosial, Tri Rismaharini saat memaparkan program kerjanya 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo telah secara resmi melantik enam menteri baru dalam Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/12/2020) pagi.

Selepas pelantikan, keenam menteri memaparkan secara singkat program kerja yang akan mereka lakukan dalam waktu dekat kepada publik.

Apa saja yang akan mereka lakukan? berikut Tribunnews rangkumkan dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (24/12/2020).

Baca juga: Pengamat : Rangkap Jabatan Menteri dan Wali Kota, Bentuk Kekeliruan

1. Yaqut Cholil Qoumas

Sebagai Menteri Agama baru, Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan program kerja kementerian yang dipimpinnya akan berlandaskan pada semangat bahwa agama merupakan inspirasi, bukan aspirasi.

Semangat tersebut nantinya dapat dirinci ke dalam banyak kegiatan seperti bagaimana cara berhubungan antarumat beragama, hubungan interumat beragama, bahkan juga soal pandemi Covid-19.

"Kita lihat nanti pasti akan ada terobosan-terobosan Kementerian Agama," bebernya.

BERITA REKOMENDASI

2. Budi Gunadi Sadikin

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020). Presiden melantik enam menteri untuk menggantikan posisi menteri lama (reshuffle) dan lima wakil menteri, diantaranya Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, Sandiaga Salahudin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta M Lutfi sebagai Menteri Perdagangan. TRIBUNNEWS/HO/BIRO PERS/MUCHLIS JR
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020) (TRIBUN/HO/BIRO PERS/MUCHLIS JR)

Budi Gunadi Sadikin yang dilantik sebagai Menteri Kesehatan, berjanji akan bekerja keras berserta jajarannya di kementerian.

Utamanya dalam keras menangani masalah Covid-19 ini dengan secepat-cepatnya.

Dengan harapan, semua murid bisa kembali ke sekolah dengan segera, agar semua pengusaha UMKM bisa segera kembali membuka tokonya, agar semua keluarga kita bisa segera kembali bersilaturahmi, dan agar seluruh rakyat Indonesia bisa kembali hidup secara normal selayaknya sebelum pandemi.

"Untuk itu kami sangat membutuhkan dukungan dari seluruh komponen bangsa baik itu asosiasi kedokteran, pemerintah daerah, provinsi, kabupaten, kotamadya, serta seluruh teman-teman."


"Masalah ini adalah masalah yang sangat besar yang tidak mungkin kami harus lakukan sendiri. Kami harus lakukan secara inklusif, bergotong royong, dan bersama-sama," tutur Budi.

Baca juga: Menteri Kelautan dan Perikanan Trenggono Akan Serap Aspirasi Berbagai Pihak Soal Evaluasi Aturan

3. Tri Rismaharini

Dijabatan barunya sebagai Menteri Sosial, Tri Rismaharini mengaku ingin mempercepat realisasikan bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat terdampak pandemi pada triwulan keempat tahun ini dan awal tahun mendatang.

Tak hanya itu, bantuan-bantuan tersebut kini juga diarahkan untuk dapat memberdayakan dan berimplikasi atau memiliki dampak langsung yang terukur bagi masyarakat.

Sejumlah mekanisme tentu harus dikembangkan dan dihadirkan oleh kementeriannya.

"Kami tidak bisa sendiri tentunya. Kami akan gandeng Gubernur, kepala daerah, utamanya adalah perguruan tinggi setempat yang mengetahui persis bagaimana permasalahan-permasalahan di daerahnya," urai Risma.

4. Muhammad Lutfi

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengatakan, saat ini perekonomian berada pada titik terlemah.

Oleh karena itu, sesuai dengan tugas kementeriannya, pihaknya hendak memastikan bahwa produk-produk Indonesia memiliki kesempatan untuk berkompetisi dan dapat diekspor di pasar dunia.

"Ini adalah bagian dari perbaikan ekonomi nasional dan berharap bisa menjadi daya ungkit baru untuk tumbuhnya pertumbuhan ekonomi yang sehat," ujarnya.

5. Sakti Wahyu Trenggono

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengikuti upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020). Presiden melantik enam menteri untuk menggantikan posisi menteri lama (reshuffle) dan lima wakil menteri, diantaranya Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, Sandiaga Salahudin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta M Lutfi sebagai Menteri Perdagangan. TRIBUNNEWS/HO/BIRO PERS/MUCHLIS JR
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengikuti upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020) (TRIBUN/HO/BIRO PERS/MUCHLIS JR)

Sakti Wahyu Trenggono yang didapuk sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, berkomitmen untuk memastikan keberlangsungan ekosistem laut Indonesia agar dapat berjalan baik dan tidak rusak.

Baginya, Indonesia merupakan negara dengan sumber daya laut yang begitu melimpah.

Apabila dikelola dengan baik, maka dapat memberikan manfaat yang besar bagi bangsa dan negara.

Namun, di sisi lain, potensi kelautan nasional juga harus dapat memberikan kesejahteraan yang besar bagi bangsa.

"Saya akan mengevaluasi semua. Mana yang baik akan kita lanjutkan, yang tidak baik akan kita hentikan," ucap Sakti.

Baca juga: Budi Gunadi Sadikin Jadi Menkes, Ini Pesan dari Menteri BUMN Erick Thohir

6. Sandiaga Salahuddin Uno

Terakhir, Sandiaga sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, memiliki tiga gagasan utama untuk membangkitkan pariwisata nasional setelah sebelumnya terpuruk akibat pandemi.

Ketiganya ialah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.

"Di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif kami akan berjuang untuk mempertahankan dan mengembangkan pemberdayaan agar kita bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan mempertahankan tingkat pendapatan dan kesejahteraan masyarakat," urai Sandi.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas