Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PKS Dorong Pemerintah Dukung Produk Inovasi terkait Covid-19

Mulyanto meminta pemerintah aktif menciptakan siklus permintaan untuk menunjang pengembangan produk inovasi hasil karya peneliti dalam negeri.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
zoom-in PKS Dorong Pemerintah Dukung Produk Inovasi terkait Covid-19
Kedutaan Besar AS
Ilustrasi: Sebanyak 500 ventilator dari Pemerintah AS, melalui Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), tiba di bandara Halim Perdanakusuma Minggu (31/8/2020), 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Mulyanto meminta pemerintah aktif menciptakan siklus permintaan untuk menunjang pengembangan produk inovasi hasil karya peneliti dalam negeri.

Selama kebijakan ini tidak dibuat, Mulyanto memperkirakan pengembangan produk inovasi akan jalan di tempat.

Temuan peneliti hanya akan menjadi koleksi dan penanda pencapaian penelitian tapi tidak bisa menjadi produk yang dapat digunakan masyarakat sehari-hari.

"Saya mendorong pemerintah membangun sistem yang memungkinkan setiap produk inovasi dalam negeri dapat diterima masyarakat. Karena memang secara kualitas produk inovasi dalam negeri kita tidak kalah dibanding produk negara lain," kata Mulyanto kepada wartawan, Sabtu (26/12/2020).

Sebelumnya, Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro mengeluh produk inovasi ventilator Covid-19 tidak laku di pasaran.

Baca juga: Dokter di Jerman Sarankan Anti-Vaksin Tak Usah Diberi Ventilator Jika Nanti Mereka Terpapar Covid-19

Dokter masih belum berani menggunakan ventilator buatan dalam negeri karena ragu dengan kualitas produk.

Berita Rekomendasi

Ada juga yang beralasan kebutuhan ventilator sudah cukup melalui pengadaan impor dan lain sebagainya.

Menurut Mulyanto, pemerintah harus mendorong penyerapan produk inovasi domestik ini baik melalui pengadaan pemerintah (government procorument), maupun membangun atmosfer yang kondusif.

Sehingga produk inovasi dari para peneliti domestik kita dapat diserap pasar dalam negeri.

Pemerintah juga perlu memikirkan skema insentif bagi para pengguna inovasi domestik agar kapasitas produksi industri dalam negeri meningkat dan terus mampu menghasilkan produk inovasi domestik yang semakin canggih.

"Kalau sisi permintaan tidak tumbuh maka pada sisi penyediaan produk inovasi domestik ini akan mandeg stagnan. Bagaimana mungkin produk inovasi dapat berkembang dengan baik kalau produk itu tidak ada yang beli," ucapnya.

Baca juga: Puluhan Ventilator untuk Pasien Covid-19 Kembali Didistribusikan 17 Rumah Sakit Rujukan

"Semakin tinggi permintaan maka industri akan semakin dapat belajar dalam menghasilkan produk yang dibutuhkan konsumen dengan kualitas yang semakin baik dan harga yang semakin terjangkau. Pada prinsipnya, konsumen itu yang membayar 'uang sekolah' bagi industri untuk belajar dan tumbuh," imbuhnya.

Anggota Komisi VII DPR RI ini menambahkan, untuk membangun industri domestik yang kuat, pemerintah perlu mengedukasi masyarakat agar mau membeli produk dalam negeri.

"Budaya cinta produk dalam negeri serta budaya penghargaan atas prestasi para ahli domestik perlu ditumbuhkan dalam masyarakat kita. Jangan sampai masyarakat gandrung dan bangga membeli dan memakai produk impor yang branded. Kita harus membangun budaya membuat bukan sekadar budaya membeli," katanya.

Di sisi lain, lanjut Mulyanto, pemerintah jangan meminta peneliti menjual dan memasarkan produk inovasi mereka sendiri.

Sejumlah prajurit TNI AL menyambut kedatangan KRI Semarang 594 yang membawa bantuan alat kesehatan dari Temasek Foundation di Pelabuhan Batuampar, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (18/11/2020). Sebanyak 122 ton bantuan alat kesehatan seperti Oxygen Concentrators, Ventilators, X-Ray Machine, Surgical Gowns, gloves, surgical caps, bunny suits, PCR test, extraction preps akan dikirim ke sejumlah wilayah di Indonesia untuk penanganan pendemi Covid-19. Tribun Batam/Argianto DA Nugroho
Sejumlah prajurit TNI AL menyambut kedatangan KRI Semarang 594 yang membawa bantuan alat kesehatan dari Temasek Foundation di Pelabuhan Batuampar, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (18/11/2020). Sebanyak 122 ton bantuan alat kesehatan seperti Oxygen Concentrators, Ventilators, X-Ray Machine, Surgical Gowns, gloves, surgical caps, bunny suits, PCR test, extraction preps akan dikirim ke sejumlah wilayah di Indonesia untuk penanganan pendemi Covid-19. Tribun Batam/Argianto DA Nugroho (Tribun Batam/Argianto DA Nugroho)

Beri kesempatan kalangan entrepreneur dan industri untuk memproduksi dan memasarkan produk inovasi yang sesuai dan dibutuhkan oleh konsumen.

"Kasihan kalau peneliti juga harus memasarkan produk riset mereka," ucap Mulyanto.

Sebelumnya, Menristek Bambang Brodjonegoro, saat acara Bakti Teknologi di Kampus Universitas Udayana, Bali Rabu 23 Desember 2020 memperkenalkan produk inovasi Covid-19 seperti ventilator, rapid test, serta inovasi yang tidak ditemukan di luar negeri sekalipun.

Dia menunjuk contoh GeNose, alat deteksi Covid-19 lewat buangan napas dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Namum sayang, kata Bambang, produk ini tidak diterima di pasaran. Konsumen masih lebih percaya pada produk luar yang mempunyai merk.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas