Menteri Trenggono Isi Akhir Pekan dengan Blusukan ke Pesisir Utara Jakarta
Menteri Sakti Wahyu bertekad mengubah citra pasar ikan yang kumuh menjadi pasar ikan bersih, higienis dan sehat
Penulis: Yulis
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono bergerak cepat mengumpulkan masukan dari masyarakat.
Dia pun melakukan blusukan sekaligus menghabiskan akhir pekan pertamanya sebagai menteri, dengan berkunjung ke Pelabuhan Perikanan Muara Angke dan Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, yang terletak di pesisir utara Jakarta.
Mengenakan pakaian kasual, Menteri Trenggono tiba sekitar pukul 10.30 WIB.
Dia pun menyapa para pedagang ikan yang berjualan di sekitar Resto Apung.
Selanjutnya, dia juga melihat langsung aktivitas bongkar muat cumi-cumi di Pelabuhan Muara Angke.
Menteri Trenggono ditemani oleh Plt Dirjen Perikanan Tangkap, M Zaini dan Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Tb Haeru Rahayu, dan Walikota Jakarta Utara, Sigit Widjatmoko.
Baca juga: Menteri Kelautan dan Perikanan Trenggono Akan Serap Aspirasi Berbagai Pihak Soal Evaluasi Aturan
"Saya ingin belanja masalah dengan menyerap beberapa masukan nelayan.
Saya pingin tau apa aja yang jadi kendala," kata Menteri Trenggono di Muara Angke, Jakarta, Minggu (27/12/2020).
Menteri Trenggono memastikan akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dia bertekad, mengubah citra pasar ikan yang kumuh menjadi pasar ikan bersih, higienis dan sehat.
"Saya melihat juga ada pelelangan pasar ikan.
Baca juga: Pria Beristri Berbuat Asusila pada Sepupu, Korban Tiba-tiba Hilang Lalu Dikembalikan Kondisi Pingsan
Banyak PR-nya, saya akan kerjasama dengan Pemda untuk perbaikan sistem. Supaya pasar ikan tidak lagi dilihat kumuh," sambungnya.
Usai berkeliling di Pelabuhan Muara Angke, Menteri Trenggono melanjutkan perjalanan ke PPS Nizam Zachman dan meninjau kegiatan bongkar hasil tangkapan ikan.
Sebagai informasi, data produksi pendaratan ikan di PPS Nizam Zachman periode Januari-November 2020 mencapai 65.983 ton dengan nilai mencapai Rp 1,3 triliun.