JKN-KIS Dampingi Pasien Gangguan Tiroid Hingga Sembuh
Gangguan pada kelenjar tiroid ini umumnya disebabkan karena kelenjar tiroid mengalami perubahan bentuk maupun ketidakseimbangan hormon tiroid.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Siapa sangka jika Program JKN-KIS telah mendampingi Rasilah (52) berjuang mengobati penyakit kelenjar tiroid yang dialaminya sejak akhir tahun 2017. Ibu rumah tangga sekaligus peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas tiga ini, menceritakan pengalamannya saat mengakses pelayanan kesehatan di rumah sakit rujukan hingga rutin kontrol satu bulan sekali.
“Awal gejala yang saya rasakan, leher saya terasa bengkak. Rasanya sangat tidak nyaman bila sedang menelan makanan dan terkadang sulit untuk bernafas. Lalu saya periksakan ke dokter, kata dokter saya perlu dirujuk ke rumah sakit. Saat itu saya berobat dengan biaya sendiri, karena belum punya Kartu JKN-KIS,” kata Rasilah, Sabtu (10/12/2020).
Gangguan pada kelenjar tiroid ini umumnya disebabkan karena kelenjar tiroid mengalami perubahan bentuk maupun ketidakseimbangan hormon tiroid dalam tubuh. Kondisi ketidakseimbangan hormon tiroid terjadi bila terlalu sedikit (hipotiroid) maupun terlalu banyak (hipertiroidisme). Perubahan bentuk kelenjar tiroid dapat disebabkan oleh penyakit gondok, nodul tiroid dan kanker tiroid.
Baca juga: Cuci Darah Ditanggung JKN-KIS, Adi: Manfaat Jauh Lebih Besar Dibanding Besaran Iuran
Memasuki tahun ketiga, Rasilah bersyukur sudah memiliki JKN-KIS yang setia mendampingi kontrol ke rumah sakit rujukan setiap bulannya. Ia menuturkan, ia disarankan oleh tenaga medis di rumah sakit untuk menjadi peserta JKN-KIS, karena pengobatan akan dilanjutkan dalam jangka panjang dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
“Alhamdulillah, setelah mendapat perawatan dan rutin kontrol kondisinya sudah semakin membaik. Apalagi ada JKN-KIS yang membiayai pengobatan saya. Saya sangat menyesal, seharusnya dari awal sebelum sakit saya sudah mendaftar peserta JKN-KIS untuk melindungi kesehatan saya dan keluarga. Jika waktu itu saya tidak disarankan perawat untuk menjadi peserta JKN-KIS, saya tidak tahu berapa biaya yang habis untuk pengobatan kelanjar tiroid saya,” ujarnya.
Baca juga: Massita: Ada Rasa Tentram Kalau Sudah Jadi Peserta JKN-KIS
Menurut dokter yang memeriksanya, tiroid dapat dialami oleh siapa saja, namun umumnya dialami oleh wanita, berusia lanjut, memiliki keluarga dengan riwayat penyakit yang sama maupun faktor lainnya. Keluhan tidak nyaman di area leher penderita dapat diatasi dengan penegakan diagnosis yang tepat dan perlunya kontrol rutin bertujuan untuk memantau perkembangan penyakit dan evaluasi pengobatan.
Rasilah menaruh harapan pada JKN-KIS agar terus dapat membantu pejuang kelenjar tiroid seperti dirinya, dan menyampaikan pesan untuk pasien dari peserta JKN-KIS lainnya untuk tetap semangat menjalani pengobatan demi kesembuhan dan kesehatan. (*)