JKN-KIS, Harta Tak Ternilai bagi Khanafi
Bagi Khanafi (47), mendapatkan jaminan kesehatan secara gratis merupakan berkah yang tidak ternilai harganya.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Bagi Khanafi (47), mendapatkan jaminan kesehatan secara gratis merupakan berkah yang tidak ternilai harganya. Sebagai tukang yang kerjanya serabutan, tentunya penghasilannya tidak menentu, hanya cukup untuk makan dan kebutuhan sehari-hari.
Sebelum ada Program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), dia dan keluarga sudah mendapatkan jaminan kesehatan dari pemerintah, sehingga jaminan kesehatan sekarang merupakan lanjutan dari program yang terdahulu. Manfaat jaminan kesehatan telah ia rasakan, karena ketiga anaknya lahir seluruhnya dibiayai oleh pemerintah.
“Alhamdulillah kami sekeluarga selalu sehat, JKN-KIS ini pernah digunakan saat istri saya melahirkan anak-anak. Semuanya menggunakan JKN-KIS ini,” ungkap bapak tiga orang anak ini, Rabu (16/12).
Dari kelahiran anak-anaknya, hanya anak ketiga yang memerlukan biaya besar, karena saat diperiksakan di bidan, bayinya tidak masuk dalam jalan lahir atau melintang sehingga harus dilakukan operasi.
“Anak saya nomor satu dan dua semuanya lahir normal, yang ketigapun saat itu inginnya normal juga tetapi karena bayinya melintang jadinya harus operasi, dan oleh bidan desa diarahkan ke rumah sakit,” tambahnya.
Awalnya dia khawatir dengan biaya yang harus ditanggung, karena persediaan biaya waktu itu tidaklah terlalu banyak. Tetapi rasa khawatir itu hilang setelah mengetahui kalau biaya perawatan dan operasi sudah ditanggung oleh JKN-KIS.
“Oleh pihak rumah sakit dijelaskan kalau menggunakan JKN-KIS sesuai kelas rawat semuanya gratis, tidak membayar. Dan betul setelah pulang kami hanya membayar kendil dan popok yang tidak seberapa harganya karena itu memang tidak masuk dalam jaminan yang ada di JKN-KIS,” ungkapnya.
Kini anak-anaknya sudah tumbuh besar, dia berharap semoga JKN-KIS ini berjalan terus untuk menolong masyarakat yang tidak mampu. Terakhir ia berpesan meskipun mempunyai JKN-KIS, jangan sampai jatuh sakit.
"Semoga kami dan semua rakyat Indonesia selalu sehat dan JKN-KIS ini hanya sebagai jaga-jaga apabila dibutuhkan,” tutup warga Derepan, Magelang ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.