JKN-KIS Tanggung Biaya Ibunda Adis Berobat Diabetes
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan ini mendaftarkan orang tuanya pada segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM – Adis Purwanto (31), warga desa Tritunggal, Rembang selalu berupaya memberikan yang terbaik kepada keluarga tercinta.
Salah satunya adalah dalam memberikan perlindungan kesehatan. Keinginan untuk melihat keluarga seperti orang tua selalu sehat membuatnya mendaftarkan orang tuanya menjadi peserta JKN-KIS.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan ini mendaftarkan orang tuanya pada segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau lebih dikenal sebagai peserta mandiri.
Baca juga: Sari: Berkali-kali Gunakan JKN-KIS, Tak Pernah Ada Biaya
Semenjak ibunya menderita sakit diabetes, Adis khawatir akan kesehatan orang tuanya. Beruntung saat ini orang tuanya telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. Dengan menjadi peserta JKN-KIS ia tidak perlu khawatir soal pengobatan orang tuanya, mengingat semuanya biaya ditanggung oleh Program JKN-KIS.
“Sejak 2 tahun lalu ibu saya (Purwati) divonis oleh dokter terkena sakit diabetes, selain itu ibu juga sering sakit-sakitan. Sejak saat itu saya berinisiatif mendaftar orang tua ikut Program JKN-KIS agar tidak kawatir mengenai kesehatan dan biaya berobat apabila ibu jatuh sakit,” ujarnya, Kamis (10/12/2020).
Diabetes melitus terjadi ketika tubuh memiliki kadar gula darah yang tinggi. Hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas membawa gula dari darah untuk disimpan atau digunakan sebagai energi ketika kamu beraktivitas. Ketika mengalami diabetes, pankreas tidak membuat cukup insulin atau tidak bisa menggunakan insulin yang diproduksi dengan baik.
Baca juga: Pasien Asam Urat Dapat Layanan Kesehatan Sangat Baik lewat JKN-KIS
Lebih lanjut ia menceritakan pada akhir tahun 2019 ibunya mulai sering sakit dan harus diopname karena beberapa komplikasi dari penyakit diabetesnya yang sudah parah. Hingga akhirnya pada awal tahun 2020 ibunya harus diamputasi kakinya bagian bawah lutut dan harus mejalani perawatan di RSUD dr. R. Soetrasno Rembang selama 21 hari.
“Alhamdulillah saat ini kondisi ibu saya sudah membaik dan untuk semua biaya pengobatan ditanggung oleh Program JKN-KIS. Andaikata tidak menjadi peserta JKN-KIS, sudah berapa puluh juta yang harus saya bayaran untuk pengobatan ibu saya. Terima kasih sebesar-besarnya kepada JKN-KIS yang telah membantu membiayai perawatan ibu saya dan perawatannya juga sangat memuaskan. Semoga program ini tetap selalu ada dan selalu menjaga jaminan kesehatan masyarakat Indonesia,” harapnya. (*)