Peserta Ajak Masyarakat Rutin Bayar Iuran JKN-KIS
Sejak melahirkan anak pertamanya dengan menggunakan KIS, Sonya mengaku menjadi lebih sering mengikuti perkembangan informasi terbaru tentang JKN-KIS.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM – Program Jaminan Kesehatan Nasional–Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) hadir memberikan manfaat pelayanan kesehatan kepada masyarakat Indonesia.
Berjalan sejak tahun 2014 lalu, program JKN-KIS yang dikelola oleh BPJS Kesehatan ini telah mendapat tempat di hati masyarakat. Salah satunya adalah seorang penjual baju bekas di pasar Kabanjahe bernama Sonya Harita Br Sitepu (37).
Menjadi peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) sejak tahun 2016 lalu, Sonya demikian ia disapa telah berkali-kali memanfaatkan pelayanan kesehatan dari Program JKN-KIS.
Baca juga: Sempat Ragu, Sabar Akhirnya Selalu Andalkan JKN-KIS
“Saya pertama kali daftar BPJS (JKN-KIS) waktu mau melahirkan anak pertama. Mertua suruh daftar biar biaya melahirkannya ditanggung, selain itu kalau ada apa-apa sama bayi juga sudah tenang karena ada BPJS. Saya melahirkan di RS Amanda dengan caesar, Puji Tuhan bayi saya sehat dan lengkap semua. Keluar dari sana (RS Amanda) kami tidak bayar apa-apa. Cuma tanda tangan beberapa formulir setelah itu dibolehkan pulang,” tutur Sonya.
Sejak melahirkan anak pertamanya dengan menggunakan KIS, Sonya mengaku menjadi lebih sering mengikuti perkembangan informasi terbaru tentang JKN-KIS.
Setelah memahami sistem gotong royong yang dijalankan dalam Program JKN-KIS, wanita kelahiran kota Kuta Cane ini menjadi rutin membayar iuran setiap bulan. Baginya membantu sesama merupakan kebahagian. Meski tidak membantu banyak namun ia bangga dapat berkontribusi dalam program ini.
Baca juga: Sejak Ada JKN-KIS, Biaya Bukan Kendala Lagi dalam Berobat
“Sebenarnya penghasilan saya dan suami dari berjualan ya bisa dikatakan naik turun. Kadang ramai, kadang sepi. Ya tapi kami tetap memprioritaskan membayar iuran setiap bulan. Karena sudah dibantu masa ngga mau bantu yang lain. Saya sudah rasakan sendiri waktu lahiran kemarin, suami juga sempat masuk rumah sakit karena hipertensi. Semuanya gratis. Saya ingin hal ini juga dapat dirasakan oleh orang lain,” ujar Sonya.
Terakhir, Sonya berharap agar masyarakat Indonesia terus mendukung program JKN-KIS dengan rutin membayar iuran. Ia juga berharap pemerintah dan BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program JKN-KIS terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di setiap fasilitas kesehatan terutama di tempat terpencil. (*)