PGRI: Guru di Indonesia Tidak Disiapkan untuk Pembelajaran Jarak Jauh
Menurutnya, guru harus mampu beradaptasi dalam memberikan pembelajaran melalui perangkat digital.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jejen Musfah menilai sistem pendidikan dan guru di Indonesia tidak disiapkan untuk menjalani pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19.
Menurutnya, guru harus mampu beradaptasi dalam memberikan pembelajaran melalui perangkat digital.
"Sistem pendidikan kita atau guru kita tidak disiapkan utk PJJ. Maka problemnya adalah guru harus memiliki sifat pembelajar. Mereka harus bisa beradaptasi dalam situasi digital," ujar Jejen dalam webinar Seminar Nasional ISNU DKI dan Haul Gusdur ke-11, Kamis (31/12/2020).
Baca juga: Guru Asal Singaparna Ini Rasakan Betul Manfaat Kehadiran JKN-KIS
Kondisi pembelajaran pada wilayah yang tidak ada jaringan internet, menurut Jejen, juga perlu mendapatkan perhatian.
Menurut Jejen, kehilangan pembelajaran atau loss learning dapat terjadi jika tidak ada terobosan dalam pembelajaran.
"Apalagi banyak guru yagg dalam posisi dalam kategori yang dimana fasilitasnya tidak ada Internet. Pasti masih ada di era pandemi, akhirnya membuat guru tidak bisa kreatif dan akhirnya itu yang dikatakan pemicu loss learning," tutur Jejen.
Jejen mengatakan kreativitas pembelajaran selama pandemi Covid-19 sangat dibutuhkan untuk menghindari potensi loss learning.
Baca juga: Kemendikbud: Perguruan Tinggi Mampu Beradaptasi untuk Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19
Dalam keterbatasan, Jejen meminta para guru untuk kreatif dalam memberikan pembelajaran kepada para siswa.
"Kita butuh banyak guru-guru yang punya komitmen dan kreativitas dalam mengajar. Dengan demikian saat PJJ tidak bisa dilaksanakan, tapi mereka bisa melakukan pembelajaran dengan bermakna," pungkas Jejen.