Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Epidemiolog Sebut 6 Bulan Pertama 2021, Indonesia Masuki Tahap Kritis Pandemi Covid-19

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menilai, 6 bulan pertama 2021 kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia memasuki masa kritis.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Epidemiolog Sebut 6 Bulan Pertama 2021, Indonesia Masuki Tahap Kritis Pandemi Covid-19
CNN
Ilustrasi Coronavirus. Setelah 7 karyawan sebuah pusat grosir di Sleman Yogyakarta positif covid-19, pengunjung lakukan tes rapid massal. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menilai, 6 bulan pertama 2021 kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia memasuki masa kritis.

Hal itu didasari dengan meningkatnya kasus positif dan angka kematian karena Covid-19.

"Saat ini dan dalam 3-6 bulan ke depan memasuki masa kritis," ujar dia melalui pesan singkatnya, Sabtu (2/2/2021).

Baca juga: 165 Orang Terkonfirmasi Positif Covid-19, Muncul Klaster Pesantren di Cirebon

Merespon hal itu ia mengatakan pemerintah perlu lebih aktif melakukan 3T (testing-tracing-treatment).

Serta masyarakat harus 5M (membatasi mobilitas, menjauhi kerumunan/keramaian, mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak).

"5M dan 3T ini akan menentukan arah dan pola pandemi di Indonesia," tutur dia.

Baca juga: 10 Bulan Pandemi Covid-19, Masyarakat Dilanda Demam Cupang, Bersepeda dan Tanaman Hias

Peneliti yang tinggal di Brisbane ini menambahkan, semakin banyak orang-orang positif di tengah masyarakat mengakibatkan orang usia lanjut dan komorbid semakin terancam jiwanya.

Berita Rekomendasi

"Lalu hunian RS yang penuh, belum tentu mereka bisa terselamatkan. Inilah yang akan meningkatkan angka kematian di Indonesia," ungkap Dicky.

Baca juga: BREAKING NEWS Kasus Corona Indonesia 1 Januari 2021: Bertambah 8.072 Kasus, Total 751.270 Positif

Selain itu, pasien Covid-19 yang tidak bergejala menurut riset terbukti 50% di antaranya memiliki kerusakan  organ, dan potensi masalah kesehatan jangka panjang.

"Untuk itu perlu pemahaman dan kerjasama dari seluruh masyarakat harus masuk ke 5 M. Kita tidak boleh egois, kita tidak boleh merasa baik2 saja, meski kita bisa merasa sehat   tapi bisa jadi kitalah yg menyebabkan kematian saudara, keluarga atau sahabat kita karena kelalaian kita dalam menerapkan protokol kesehatan," tuturnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas