Waketum Gerindra Dukung Sikap Tegas Jokowi terhadap Semua Kelompok Intoleran yang Bahayakan NKRI
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rahayu Saraswati mendukung ketegasan pemerintah Jokowi terhadap kelompok intoleran.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, mendukung ketegasan pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap kelompok intoleran yang dapat membahayakan persatuan bangsa.
Kelompok yang dimaksud perempuan yang akrab disapa Sarah tersebut adalah kelompok yang bertolak belakang dengan nilai kebangsaan.
Baik itu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Sarah tidak merujuk pada kelompok tertentu, melainkan seluruh pihak yang memiliki agenda tersebut.
"Semua kelompok, yang mengedepankan agenda yang bertolak belakang dengan empat nilai kebangsaan negara ini," ungkap Sarah saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (2/1/2021).
Baca juga: Benarkah Pembubaran Ormas Langgar Hak Berkumpul? Komnas HAM Beri Penjelasan
Baca juga: Presiden Jokowi: Vaksinasi Covid-19 Akan Digelar Pertengahan Januari 2021
Sarah menyebut Partai Gerindra mendukung kebijakan yang diambil Presiden Jokowi untuk menjaga persatuan Indonesia dengan bersikap tegas pada kelompok intoleran yang membahayakan masa depan NKRI.
"Karena hal ini bukan soal siapa yang berkuasa tapi keutuhan bangsa ini," ungkap Sarah.
Sarah menilai untuk bangkit dari permasalahan 2020, ia menyebut Indonesia tidak membutuhkan pihak-pihak yang memecah belah.
"Tapi saatnya kita menjaga persatuan bangsa," ujarnya.
Sosok yang juga dikenal sebagai aktivis perempuan tersebut juga mengajak segala pihak untuk berpegang teguh pada nilai-nilai kebangsaan.
"Dalam menyambut Tahun Baru 2021, Partai Gerindra menegaskan kita tetap berpegang teguh pada Empat Nilai Kebangsaan kita: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika yang harus tetap kita jaga selama hayat masih dikandung badan," ungkap Saraswati.
Baca juga: Jokowi: Tahun 2021 akan Jadi Catatan Sejarah Tahun Pemulihan Kehidupan
Lebih lanjut, Saraswati juga berharap tahun 2021 sebagai tahun kebangkitan dari krisis akibat pandemi Covid-19.
"Partai Gerindra menyambut tahun baru 2021 dengan penuh optimisme."
"Kami berharap 2021 sebagai tahun kebangkitan setelah kita melewati tahun 2020 yang sampai saat ini masih belum lepas dari pandemi Covid-19."
"Mari kita wujudkan 2021 sebagai tahun penyembuhan melalui program vaksinasi dari pemerintah," ungkapnya.
Sikap Optimis Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini tahun 2021 akan menjadi tahun kebangkitan Indonesia.
Jokowi menyebut tahun 2020 tercatat sebagai tahun ujian yang sangat berat.
Jokowi meyakini tahun 2021 akan banyak inovasi yang menjadi titik kebangkitan bersama.
“Sebentar lagi kita akan meninggalkan tahun 2020. Memasuki tahun 2021, saya yakin negara kita Indonesia mampu bangkit dan melakukan banyak inovasi,” ujar Jokowi dalam sambutan menyambut tahun 2021, Kamis (31/12/2021), dilansir kanal YouTube Sekretariat Kabinet.
Jokowi mengungkapkan pada 2020 pandemi Covid-19 mengakibatkan krisis kesehatan dan krisis perekonomian di 215 negara.
Baca juga: Kaleidoskop 2020: Mengenang Tiga Tokoh Militer yang Tutup Usia Pada Tahun 2020
Total kasus positif Covid-19 dunia sudah mencapai 82 juta orang dengan kematian 1,8 juta orang.
"Bangsa Indonesia, kita, juga tak luput dari cobaan yang tidak mudah ini."
"Tapi, kita harus bersyukur, alhamdulillah kita mampu menghadapinya dengan ketegaran,” ujarnya.
Jokowi menyebut Indonesia tetap bisa tegak menjalankan roda kehidupan serta mampu beradaptasi dengan cara-cara baru agar wabah ini bisa diatasi.
Selain itu permasalahan perekonomian bisa diselesaikan satu demi satu.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Batch Kedua Telah Tiba, 15 Juta Dosis Diharapkan Datang dalam Waktu Dekat
Pemulihan perekonomian, kata Jokowi, juga setahap demi setahap telah membaik dan mulai terasa di kuartal ketiga dan keempat tahun 2020 ini.
"Investasi baru mulai muncul yang akan menggerakkan ekonomi masyarakat dan industri masa depan."
"Sehingga peluang kerja akan meningkat dan kesejahteraan masyarakat akan lebih baik,” ujarnya.
Jokowi mengungkapkan keberhasilan mengatasi pandemi adalah syarat terpenting yang harus dikerjakan untuk mencapai pemulihan di tahun mendatang.
"Kita harus berhasil mengatasi pandemi Covid-19. Kita harus mampu menghentikan wabah ini dengan segera," ungkapnya.
Baca juga: Menkes Minta Masyarakat Tetap Disiplin Protokol Kesehatan Karena Butuh 12 Bulan untuk Vaksinasi
Jokowi juga menyampaikan pemerintah terus melakukan upaya untuk mengendalikan kasus Covid-19.
"Vaksinasi juga akan segera dilakukan di pertengahan Januari 2021 ini untuk mencapai herd immunity (kekebalan komunal) sehingga penyebaran Covid-19 bisa kita hentikan," ujarnya.
Jokowi juga memberi pesan kepada masyarakat agar tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Taatilah protokol kesehatan; pakai masker, jaga jarak, cuci tangan. Jangan lengah, jangan menganggap remeh,” pesannya.
Jokowi berharap dengan kesehatan masyarakat yang pulih serta kepercayaan dunia meningkat, maka pemulihan ekonomi akan terjadi di tahun 2021.
“Bersama-sama, insyaallah kita mampu mengatasi ujian berat ini."
"Tahun 2021 akan menjadi catatan sejarah sebagai tahun pemulihan kehidupan kita semua."
"Selamat Tahun Baru 2021, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semuanya,” ungkap Jokowi.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)