Rekat Indonesia Gelar Doa Bersama Ajak Tokoh Bangsa Merawat Asa Bela Negara
Undangan sangat dibatasi, tidak bisa dihadiri ratusan orang seperti biasanya. Undangan terbatas, dengan protokol covid yang ketat
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Glery Lazuardi/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Rekonsiliasi Rakyat (Rekat) Indonesia Jenderal TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu akan menggelar doa bersama dengan sejumlah tokoh nasional.
Ketua Rekat Indonesia, Eka Gumilar mengatakan doa bersama akan berlangsung di Grend Sahid Hotel, Jakarta Pusat, Sabtu 9 Januari 2021.
Berbagai tokoh bangsa, mulai dari pemuka agama, ahli ekonomi, sosial, politik dan budayawan akan hadir pada acara doa bersama dan silaturahmi tersebut.
Baca juga: Pancasila Perekat Keberagaman dan Perdamaian Nusantara
"Di antaranya, Rekat mengundang Buya Syafii Maarif, Habib Lutfi, Ustad Zaitun Rasmin, Chusnul Mariyah, Mardani Ali Sera, Yudi Latif, Ridwan Saidi, dan lain-lain," ujar Eka dalam keterangannya, Selasa (5/1/2021).
Eka menambahkan pihaknya juga mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada acara bertajuk "Silaturami Dan Doa Merawat Asa Bela Negara tersebut.
"Jika beliau berkenan hadir, kami ingin secara simbolis menyampaikan pemikiran dan masukan para tokoh dalam bentuk buku rekomemdasi. Undangan sudah tersampaikan, menunggu konfirmasi lebih lanjut," kata Eka.
Menurut Eka, doa dan silaturahmi bersama sejumlah tokoh nasional bisa menjadi titik terang dalam mencarikan solusi atas permasalahan bangsa.
Apalagi, doa dan silaturahmi menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
"Situasi bangsa yang sedang menghadapi berbagai permasalahan sudah selayaknya kita mengedepankan silaturahmi dan doa agar Indonesia lebih sejuk aman dan damai, sehingga pembangunan dapat berjalan baik, dan terciptanya kesejahteraan dan keadilan di masyarakat," kata Eka Gumilar.
Eka menambahkan pihaknya sudah sering mengadakan acara silaturahmi dan doa bersama para tokoh dan Ryamizard.
Dia meyakini, sumber pertahanan terkuat suatu bangsa adalah persatuan rakyatnya.
"Tentu undangan saat ini sangat dibatasi, tidak bisa dihadiri ratusan orang seperti biasanya. Kami hanya mengundang terbatas, dengan protokol covid yang ketat. Peserta harus memakai masker, menjaga jarak dan tidak melakukan kontak fisik," tegas Eka yang juga selaku ketua panitia acara.
Eka juga mengatakan, acara tersebut akan disiarkan melalui Youtube.
"Info untuk media nanti bisa ambil dokumentasi dari youtube channel Rekat Indonesia," tutupnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.