Jokowi: Nanti yang Pertama Kali Disuntik Vaksin Covid-19, Saya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyampaikan kesiapannya untuk menjadi orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin Covid-19.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Daftar Vaksin yang Telah Dipesan Pemerintah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan Indonesia mendapatkan vaksin Covid-19 sesuai dengan kebutuhan.
Indonesia telah memesan 329,5 juta dosis vaksin yang berasal dari 4 jalur kerjasama bilateral dan 1 jalur kerjasama multilateral.
"Artinya jumlah totalnya yang telah firm order itu 329,5 juta dosis vaksin. pengaturannya nanti akan dilakukan oleh menteri kesehatan," kata Presiden dalam rapat terbatas penanganan Covid-19 dan persiapan vaksinasi, Rabu, (6/1/2021).
Adapun rinciannya kata presiden yakni 125,5 juta vaksin Sinovac, yang 3 juta diantaranya telah tiba di Indonesia. Kemudian 50 juta dosis vaksin Novovax, 50 juta dosis vaksin AstraZeneca, dan 50 juta dosis vaksin Pfizer.
Sementara untuk jalur multilateral Indonesia mendapatkan 54 juta dosis vaksin dari Global Alliance for Vaccine and.
Immunization (GAVI), lembaga bagian dari WHO. yang akan mulai terdistribusi pada kuartal II 2021.
"Oleh sebab itu saya minta kesiapan kesiapan kita dalam rangka menuju vaksinasi ini betul-betul agar dicek dan dikontrol oleh para gubernur," katanya.
Sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pemerintah menggunakan lima jalur pengadaan vaksin Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang mencapai 426 juta dosis vaksin.
Baca juga: Ditantang Presiden agar Vaksinasi Covid-19 Selesai Kurang dari Setahun, Begini Reaksi Menkes
"Sampai sekarang ada 5 jalur pengadaan vaksin yang sudah kita tempuh, 4 di antaranya sifatnya bilateral, 1 sifatnya multilateral," kata Budi dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (29/12/2020).
Dalam pengadaan jalur bilateral, pemerintah menandatangani kontrak pengadaan 125 juta vaksin dengan perusahaan asal China, Sinovac. Lalu kerjasama pengadaan 100 juta dosis vaksin dengan Perusahaan Bioteknologi asala AS, Novovax.
Selain itu pemerintah juga akan menandatangani kerjasama dengan perusahaan farmasi yang berkantor pusat di Inggris, AstraZeneca untuk pengadaan 100 juta dosis vaksin, dan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat Pfizer biontech untuk pengadaan 100 juta dosis vaksin.
"50 juta dosis vaksin (pfizer) sudah firm, sisanya opsi, Kami harap finalisasi dengan astrazeneca dan pfizer akan dilakukan dalam waktu dekat ini," kata dia.
Sementara itu menurut Budi, untuk jalur multilateral Indonesia sudah bekerjasama dengan Global Alliance for Vaccine and. Immunization (GAVI), lembaga bagian dari WHO. Indonesia akan mendapatkan vaksin gratis melalui kerjasama tersebut. Hanya saja menurut Budi, jumlahnya dosis yang akan diterima belum pasti.