Suharso Akan Maksimalkan Logo Kakbah demi Genjot Suara PPP
"Kalau kita pandai untuk kembali mendorong, mengkapitalisasi simbol logo Kakbah, kita jauh lebih baik dibandingkan yang lalu," ujar Suharso
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa akan memaksimalkan logo Kakbah yang menjadi lambang partai untuk mendulang suara di Pemilu 2024.
"Kalau kita pandai untuk kembali mendorong, mengkapitalisasi simbol logo Kakbah, kita jauh lebih baik dibandingkan yang lalu," ujar Suharso saat Harla ke-48 PPP yang diadakan secara virtual, Jakarta, Selasa (5/1/2021) malam.
"Mudah-mudahan kita bisa kembali, sebagaimana harapan atau merebut kembali suara kita yang dipinjam partai-partai lain pada 2009, 2014 dan 2019 yang lalu," sambung Suharso.
Baca juga: Suharso Bentuk Tiga Kelompok Kerja di DPP PPP untuk Genjot Perolehan Suara
Upaya memaksimalkan logo Kakbah, kata Suharso, berkaca dari karakter pemilih PPP disetiap Pemilu, di mana alasan mencoblos PPP karena terdapat logo Kakbah.
"Saya sudah berulang kali sampaikan dan juga terbukti pada 2019, yang mencoblos 19 persen itu adalah tanda gambar. Jika saja yang mencoblos itu tidak ada, maka kita sudah didiskualifikasi, tidak lolos parliamentary threshold (PT)," papar Suharso.
Oleh sebab itu, Suharso meminta kepada kader PPP untuk bekerja keras agar bisa lolos dalam parliamentary threshold atau ambang batas parlemen pada Pemilu 2024.
Sebab, tidak menutup kemungkinan parliamentary threshold bakal dinaikkan dari sebelumnya sebesar 4 persen.
Baca juga: Peringati Harlah ke-48, Arwani Thomafi Pimpin Ziarah ke Makam Deklarator PPP
"Ini sebuah pekerjaan raksasa yang luar biasa berat, apalagi kalau parliamentary threshold dinaikkan menjadi 5 persen atau 7 persen," paparnya.
Adapun target PPP pada Pemilu 2024, harus lebih besar dari 2019 kemarin yang mendapatkan suara sebesar 6,3 juta.
"Ada sebuah potensi di PPP dan ini harus kita gali secara bersama-sama dan kita punya waktu sampai 2024," ucapnya.