Penyelam POSSI Punya Teknik Khusus Bantu Evakuasi Pesawat Sriwijaya Air SJ-182
POSSI menggunakan teknik khusus untuk membantu proses evakuasi korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyelam relawan dari Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia akan menggunakan teknik khusus untuk membantu proses evakuasi korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Koordinator Lapangan Relawan POSSI Budi Cahyono atau akrab disapa Budcay mengatakan teknik tersebut di antaranya dengan menggunakan balon untuk mengangkat jenazah atau serpihan pesawat.
Budcay mengatakan teknik tersebut digunakan untuk mengurangi resiko terhadap para penyelam.
Dengan teknik yang telah disepakati Tim Relawan POSSI tersebut, kata Budcay, para penyelam tidak akan mengangkat beban jenazah dan serpihan pesawat dengan kekuatan mereka sendiri.
Baca juga: Kapal KN Alugara Temukan Baju yang Diduga Milik Penumpang Pesawat Sriwijaya Air SJ-182
Selain mengurangi risiko, kata Budcay, teknik tersebut juga lebih efisien.
Ia mengatakan teknik tersebut telah dilakukannya saat ikut dalam operasi penyelamatan antara 2019 atau 2020 lalu di perairan Kepulauan Riau.
"Tehniknya pun sudah kita bahas. Harus safety safety safety. Jadi enggak mengangkut barang dengan badannya dia jadi harus dengan balon. Jadi ada tehnik khusus lah ya. Supaya tidak terjadi hal yang membahayakan. Untuk mengurangi risiko," kata Budcay di Posko JICT II Tanjung Priok Jakarta Utara pada Selasa (12/1/2021).
Baca juga: Tim Penyelam Temukan Sejumlah KTP hingga Handphone Korban Sriwijaya Air SJ 182
Budcay menngungkapkan untuk menggunakan teknik tersebut ia dan tim telah menyiapkan sejumlah peralatan khusus.
Peralatan tersebut di antaranya plastik strap, tas jaring, dan tali.
Rencananya besok Rabu (13/1/2021) POSSI akan menerjunkan enam penyelamnya untuk membantu evakuasi jenazah korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Baca juga: 7 Kenangan Terakhir Keluarga Penumpang dan Kru Sriwijaya Air: Foto Sayap Pesawat, Sikap Tak Biasa
Para penyelam tersebut, kata Ajie, hanya yang berkualifikasi instruktur dan dive master serta telah mengantongi sertifikat untuk melakukan penyelaman penyelamatan.
Mereka di antaranya berasal dari Palembang, Makassar, Bangka Belitung, dan Jakarta.
"Kepada penyelam ya saya mengharapkan lebih aktif melatih skillnya jadi apabila kejadian mendadak seperti ini kita sudah siap. Jadi tidak perlu training-training lagi," kata Ajie.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.