Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

17 Keluarga Korban Sriwijaya Air Belum Menyerahkan Sampel DNA

Ketentuan identifikasi untuk satu korban membutuhkan lebih dari satu sampel DNA dari keluarga inti korban merupakan prosedur identifikasi dalam DVI

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in 17 Keluarga Korban Sriwijaya Air Belum Menyerahkan Sampel DNA
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mendatangi Posko Antemortem-DVI RS Polri Sukanto, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Keluarga korban mulai berdatangan ke posko ante mortem untuk memberikan Informasi data primer dan sekunder yang diperlukan tim forensik RS Polri. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Tim Disaster Victim Identification (DVI) masih menunggu sampel DNA dari keluarga korban penumpang Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak.

Meski hingga Selasa (12/1) pukul 17.00 WIB menerima 111 sampel DNA yang merupakan data antemortem atau sebelum kematian untuk identifikasi.

Karopenmas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan belum seluruh keluarga dari 62 penumpang Sriwijaya Air SJ-182 menyerahkan sampel DNA.

"Belum (lengkap), baru ada 45 (keluarga) kurang 17, jadi  satu korban bisa punya dua sampel DNA jadi jumlahnya cukup banyak," kata Rusdi di RS Polri Kramat Jati, Selasa (12/1/2021).

Ketentuan identifikasi untuk satu korban membutuhkan lebih dari satu sampel DNA dari keluarga inti korban merupakan prosedur identifikasi dalam DVI yakni prosedur untuk identifikasi jenazah korban kecelakaan alam atau bencana yang jenazahnya sudah tak bisa diidentifikasi secara wajah.

Baca juga: Tim DVI Berhasil Identifikasi 3 Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182

Caranya mencocokkan data antemortem dengan posmortem (setelah kematian) yang didapat dari jenazah hingga barang pribadi terakhir dikenakan korban.

Berita Rekomendasi

"Sekarang (proses identifikasi jenazah) masih bisa gunakan sidik jari maupun data-data yang lain," ujarnya.

Dalam proses identifikasi secara DVI yang prosedurnya berlaku internasional terdapat tiga parameter identifikasi, yakni sidik jari, gigi, dan terakhir DNA.

Hingga Selasa (12/1) pukul 17.00 WIB tercatat empat jenazah penumpang Sriwijaya Air SJ-182 rute sudah teridentifikasi berdasar sidik jari.

Bagian sidik jari yang diberikan keluarga korban lewat sejumlah dokumen semasa hidup dicocokkan dengan bagian jari tubuh korban hasil evakuasi.

Lantaran belum lengkap, Rusdi menuturkan Tim DVI mengimbau pihak keluarga yang belum menyerahkan sampel DNA segera datang ke posko antemortem.


"Semakin banyak (sampel DNA) semakin baik, nanti digunakan Tim DVI untuk  identifkasi terkahir," tuturnya.

Baca juga: Ada 12 Titik Kesamaan di Sidik Jari, Penumpang SJ182 atas Nama Khasanah Berhasil Teridentifikasi

Pun empat korban teridentifikasi dari pencocokan sidik jari, sampel DNA tetap perlu karena kemungkinan bagian tubuh korban yang ditemukan bukan tangan.

Kapus Inafis Polri Brigjen Rusdi Hartono menuturkan dalam proses identifikasi lewat sidik jari merupakan cara identifikasi paling cepat dibanding dua lainnya.

"Jadi begini, mengidetifikasi orang itu ada berbagai cara, kalau paling cepat dan ilmu paling tertua itu adalah sidik jari," kata Hudi.

Hingga Selasa (12/1) pukul 17.00 Tim DVI sudah menerima 72 kantong jenazah, dan 11 kantong properti berisi barang pribadi korban untuk keperluan identifikasi.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Tim DVI Masih Kekurangan Sampel DNA untuk Identifikasi Jenazah Penumpang Sriwijaya Air

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas