Rekam Jejak Komjen Listyo Calon Kapolri Pilihan Jokowi: Pernah Jadi Kapolres Solo dan Ajudan RI-1
Listyo memang istimewa karena disebut punya kedekatan dengan Presiden Jokowi karena beberapa kali jabatannya memang sangat dekat dengan Jokowi.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPR RI akhirnya menerima surat presiden (surpres) dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengajukan calon tunggal Kapolri yakni Komjen Listyo Sigit Prabowo.
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menilai sosok Kabareskrim Polri itu memiliki prestasi diatas rata-rata.
Namun, terkait rekam jejaknya Azis menyebut setiap pihak pasti memiliki penilaian tersendiri.
"Secara prestasi, tentu di atas rata-rata, beliau (Listyo Sigit Prabowo) sudah menduduki posisi di Kabareskrim. Nanti masalah track record tentu masing-masing kita punya penilaian masing-masing," kata Azis di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (13/1/2021).
Menurut Azis, terkait pro dan kontra sosok calon Kapolri Listyo Sigit Prabowo itu adalah biasa.
Namun, ia berharap nantinya Listyo mampu memanage korps Bhayangkara sebagai pengayom dan pelindung masyarakat.
Profil Listyo Sigit Prabowo
Kepala Badan Reserse Kriminal ( Kabareskrim) Polri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Ia lahir di Ambon, Maluku, pada 5 Mei 1969.
Listyo dikenal dekat dengan Presiden Jokowi karena pernah menjabat sebagai Kapolres Solo pada 2011, saat Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Kedekatan Listyo dan Jokowi berlanjut ketika Jokowi menjadi Presiden. Pada 2014, Listyo pun menjadi ajudan Jokowi.
Setelah tidak menjadi ajudan Jokowi, Listyo menduduki sejumlah jabatan di kepolisian, yakni Kapolda Banten pada 2016-2018 dan Kadiv Propam Polri pada 2018-2019, sebelum diangkat menjadi Kabareskrim.
Listyo mulai menjabat sebagai Kabareskrim pada 6 Desember 2019, menggantikan Kapolri saat ini, Jenderal Polisi Idham Azis yang saat itu dilantik menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara.
Ada sejumlah peristiwa yang menyedot perhatian publik selama masa kepemimpinan Listyo di Bareskrim, salah satunya adalah penangkapan terpidana kasus Bank Bali Djoko Tjandra yang telah buron selama 11 tahun.
Listyo juga membongkar praktik suap terkait pelarian Djoko Tjandra yang ternyata melibatkan Kadiv Hubungan Internasional Polri Irjen Napoleon Bonaparte dan Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri Prasetijo Utomo.