6 Hari Pencarian, Terkumpul 239 Kantong Jenazah Berisi Body Part Korban Sriwijaya Air SJ-182
Total 239 kantong jenazah berisi bagian tubuh yang diduga korban Sriwijaya Air SJ 182 berhasil diangkat Tim SAR Gabungan
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Total 239 kantong jenazah berisi bagian tubuh yang diduga korban Sriwijaya Air SJ 182 berhasil diangkat Tim SAR Gabungan dari Perairan Kepulauan Seribu hingga Kamis (14/1/2021) pukul 20.00 WIB.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan hingga kini total 40 kantong kecil berisi serpihan pesawat dan 33 potongan besar pesawat, dan FDR pesawat berhasil diangkat.
"Sehingga total sampai jam 20.00 WIB, kapal terakhir tadi masuk, kita sudah mengumpulkan 239 kantong jenazah, serpihan kecil pesawat 40, potongan besar pesawat 33, dan tentunya satu FDR yang sudah ditemukan pada tanggal 12 Januari sebelumnya," kata Bagus di Posko JICT II Tanjung Priok Jakarta Utara pada Kamis (14/1/2021).
Baca juga: BREAKING NEWS: Tim DVI Kembali Berhasil Identifikasi 6 Korban Sriwijaya Air SJ-182, Ini Nama-namanya
Bagus mengatakan upaya pencarian korban akan terus berlangsung.
Proses pencarian, kata dia, masih difokuskan kepada evakuasi korban, pencarian CVR, serta serpihan atau badan pesawat yang masih ada di lokasi.
Baca juga: Klarifikasi KNKT soal Kecepatan Sriwijaya Air saat Jatuh: Mobil Balap Saja Tidak Secepat Itu
"Proses untuk operasi tetap berlangsung, kita akan terus melaksanakan dengan fokus pada evakuasi korban dan tentu saja kita masih melaksanakan operasi pencarian CVR dan partikel atau badan pesawat yang masih ada di lokasi," kata Bagus.
306 Personil Gabungan Diturunkan untuk Identifikasi Korban
Sebanyak 306 personil gabungan diturunkan dalam proses identifikasi korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021).
Kepala Biro Penmas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan tim gabungan yang terlibat merupakan ahli bidang forensik dan kedokteran yang terdiri dari TNI, Polri, dan dari ikatan dokter ahli forensik.
"Semua, ahli. Semua dalam bidang forensik, itu ada semua terlibat. Ada kedokteran, TNI, Polri dan dari ikatan dokter ahli forensik kita, ikut dalam tim utk melakukan indentifikasi di sini," kata Brigjen Rusdi pada konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Senin (11/1/2021).
Ia berharap proses identifikasi jenazah korban berjalan lancar dan efektif untuk membantu keluarga korban.
Baca juga: 12 Tahun Jadi Penyelam, Ajie Pernah Evakuasi Rp 30 Miliar dari Laut Hingga Ikat Jenazah di Badan
Baca juga: Kunjungi Posko SAR Terpadu JICT, Komisi V DPR: Kejadian Ini Jangan Sampai Terjadi Lagi
Pihak RS Polri juga memberikan bimbingan psikologis kepada para keluarga korban untuk membantu secara emosional agar dapat menerima musibah
"Kita memberikan bimbingan kpd kluarga korban agar keluarga korban scr psikologis tdk terganggu dan bs menerima musibah itu," ujar Rusdi