Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jenazah Syekh Ali Jaber Tiba di Rumah Duka, Pasukan Brimob Siaga Berikan Pengamanan

Jenazah Syekh Ali Jaber sudah tiba di rumah duka di komplek Taman Berdikari Sentosa, Jalan Pemuda, Jakarta Timur.

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Jenazah Syekh Ali Jaber Tiba di Rumah Duka, Pasukan Brimob Siaga Berikan Pengamanan
Tribunnews.com/ Reza Deni
Anggota Polri menjaga ketat rumah duka Syekh Ali Jaber di komplek Taman Berdikari Sentosa, Jalan Pemuda, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jenazah Syekh Ali Jaber sudah tiba di rumah duka di komplek Taman Berdikari Sentosa, Jalan Pemuda, Jakarta Timur.

Para pelayat pun datang memenuhi kawasan tersebut.

Mereka tertahan sebab Polri dan Satpol PP yang mengamankan hanya memperbolehkan keluarga yang masuk ke rumah duka.

"Kita ketahui bahwa Jakarta Timur termasuk salah satu yang terpapar Covid-19. Oleh karena itu, wajib hukumnya kami memberikan pengamanan yang maksimal supaya masyarakat tidak tertular Covid-19," kata Fanani di lokasi, Kamis (14/1/2021).

Pengaman ketat pun ditambah.

Baca juga: Jenazah Syekh Ali Jaber Tiba di Rumah Duka, Para Pelayat Tertahan dan Tak Diperbolehkan Masuk

Tampak pasukan Brimob ikut berjaga di depan kawasan tersebut.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, lalu lintas di Jalan Pemuda dari Pulogadung menuju Rawamangun-Utan Kayu tampak tersendat.

Polri dan Satpol PP jaga ketat rumah duka Syekh Ali Jaber di komplek Taman Berdikari Sentosa, Jalan Pemuda, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021).
Polri dan Satpol PP jaga ketat rumah duka Syekh Ali Jaber di komplek Taman Berdikari Sentosa, Jalan Pemuda, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021). (Tribunnews.com/ Reza Deni)

Para pelayat memarkirkan kendaraannya di bahu jalan dan berhenti untuk ikut ambil bagian.

Tak hanya pelayat, awak media yang hadir juga tak diperbolehkan menuju rumah duka.

Pantauan di lokasi, jenazah Syekh Ali datang sekira pukul 14.15 WIB menggunakan mobil ambulans.

Baca juga: Pesan Terakhir Syekh Ali Jaber kepada Anaknya Sebelum Meninggal Dunia

Pengawalan tampak dilakukan masyarakat.

Sebagian besar dari mereka berpakaian ojek daring saat melakukan pengawalan.

Namun, saat mencapai gerbang komplek, polisi hanya memperbolehkan ambulans dan keluarga saja yang masuk ke rumah duka.

Para pelayat diminta polisi untuk tidak masuk dan melanjutkan perjalanan.

Seperti diketahui, Syekh Ali Jaber meninggal dunia setelah menjalani perawatan selama 19 hari di Rumah Sakit Yarsi Jakarta.

Manajer Humas dan Pemasaran Rumah Sakit YARSI, Elly M Yahya mengatakan Syekh Ali Jaber meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit YARSI Jakarta.

Syekh Ali Jaber meninggal dunia di usianya 44 tahun.

Beliau meninggal dunia di ruang ICU Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Baca juga: Detik-detik Syekh Ali Jaber Wafat, Sempat Dipasang Alat Pacu Jantung Karena Denyut Nadinya Lemah

"Telah meninggal dunia Bapak ALI SALEH MOHAMMED bin ALI JABER (Syekh Ali Jaber) pada usia 44 tahun di ruang ICU Rumah Sakit YARSI setelah menjalani perawatan selama 19 hari," kata Elly dalam keterangan yang diterima Wartakotalive.com, Kamis (14/1/2021).

Dalam keterangan itu, dijelaskan jika kondisi Syekh Ali Jaber sempat stabil.

Hanya saja kondisinya kembali memburuk dan pada Kamis (14/1/2021) pukul 08.38 WIB Syekh Ali Jaber pun dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Mendiang Syekh Ali Jaber dan Kegemaran Bermain Sepakbola, Pernah Bela Tim Lokal NTB

"Dalam beberapa hari terakhir beliau dalam kondisi stabil, namun Qadarullah, Allah SWT berkata lain, beliau wafat pada hari ini, Kamis 14 Januari 2021 pukul 08.38 WIB," katanya.

Ustaz Yusuf Mansur mengatakan jika Syekh Ali Jaber sempat dalam kondisi kritis sebelum dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (14/1/2021) pagi tadi.

Bahkan Ustaz Yusuf Mansur menyatakan Syekh Ali Jaber sempat dipasang alat pacu jantung karena denyut nadinya lemah dan hanya 190 permenit.

Baca juga: Mahfud MD Ungkap Keinginan Syekh Ali Jaber: Cetak Sejuta Penghafal Alquran

"Pada malam itu, Syekh Ali sudah dipasangkan alat untuk jantung karena denyut nadinya tuh sampai 190 per menit," kata Ustaz Yusuf Mansur.

Selain itu ustaz Yusuf Mansur menyatakan jika Syekh Ali Jaber sempat positif Covid-19.

Hanya saja saat itu beliau telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

"Jadi Covidnya mah sudah tidak ada. Tapi sudah terlanjur menyerang ke paru-paru dan lain sebagainya. Jadi saat wafat sudah dinyatakan negatif Covid-19," ujarnya.

Untuk itu dirinya pun meminta agar semua pihak mendoakan beliau.

Beliau dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (14/1/2021) pukul 08.30 WIB pagi tadi.

"Kami mendoakan Syekh Ali Jaber dan meminta komunitas ustaz-ustaz, Kyai, dan sebagainya," katanya.

Ingin Dimakamkan di Lombok

Sebelum meninggal dunia, ternyata Syekh Ali Jaber sempat mengucapkan permintaan terakhir kepada istri dan keluarganya.

Wasiat Ulama Syekh Ali Jaber diceritakan kepada sang istri yakni Umi Nadia.

Lahir buah hati bernama Hasan hasil dari buah cinta mereka.

Ternyata, jika Syekh Ali Jaber wafat ingin dimakamkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), bukan di Madinah asal negaranya.

Baca juga: Syekh Ali Jaber Wafat, Menag: Jasa Almarhum Besar dalam Dakwah di Tanah Air

Ali Jaber beralasan, Lombok mempunyai pesan tersendiri baginya.

Anak Syekh Ali Jaber, Hasan lahir di Lombok.

“Ketika saya di Lombok ini, saya jauh lebih merasa nyaman. Karena ada ceritanya. Pertama saya berjuang di Indonesia memang di Lombok, anak saya lahir di Lombok,” ujarnya dalam Syekh Ali Jaber di channel sasak update yang diunggah ke YouTube, 30 Desember 2020.

“Kakek saya dua-duanya kelahiran Lombok. Kakek saya meninggal mati syahid melawan penjajah Jepang di Ampenan Lombok. Saya sampaikan ke Pak Jokowi waktu ketemu, saya sebenarnya cucu pahlawan tapi belum terdaftar. Bahkan ayah dari ibu saya sendiri termasuk dia juga kelahiran Indonesia di Bumiayu dan adiknya juga kelahiran Lombok,” ujar Ali Jaber di channel sasak update.

Syekh Ali Jaber juga berkeinginan dimakamkan di Madinah.

Baca juga: Tentang Lombok yang Membuatnya Nyaman, Syekh Ali Jaber Ingin Dimakamkan di Sana, Ini Wasiatnya

Namun berhubung dia berada di Indonesia, dia pun berwasiat untuk dimakamkan di Pulau Seribu Masjid tersebut jika dia wafat.

“Ya Allah walaupun saya memilih, memohon meninggal di Madinah. Kalau saya ditetapkan meninggal di Indonesia, mohon saya mau dimakamkan di Lombok,” ucapnya.

Ali Jaber juga mempunyai keinginan mulia membina anak-anak di Lombok menjadi calon penghafal Alquran.

“Lombok termasuk pulau kesayangan saya, makanya saya tadi sampaikan ke Pak Kanwil, Insya Allah rencana kami bersama Kapolda, untuk kita kedepan memimpin, membina anak anak Lombok menjadi calon hafidz dan hafidzah untuk acara Hafidz Indonesia di RCTI,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas