Tim SAR Kumpulkan 298 Kantong Potongan Tubuh Penumpang Sriwijaya Air, 24 Orang Teridentifikasi
Tim SAR Basarnas mengungkap hasil temuan tim SAR gabungan terkait Sriwijaya Air SJ182 pada hari kedelapan, Sabtu (16/1/2021).
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha dan Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Mayjen TNI Bambang Suryo Aji mengungkap hasil temuan tim SAR gabungan terkait Sriwijaya Air SJ182 pada hari kedelapan, Sabtu (16/1/2021).
Bambang mengatakan pada hari ini, pihaknya telah berhasil mengumpulkan 26 kantong jenazah body part.
Selain itu, telah dikumpulkan pula delapan kantong serpihan kecil pesawat dan satu potongan besar badan pesawat.
"Hasil operasi pencarian dan pertolongan di hari kedelapan, bahwa hasil temuan hari ini adalah untuk bagian tubuh atau body part sebanyak 26 kantong. Kemudian serpihan kecil badan pesawat 8 kantong, dan potongan besar badan pesawat 1 bagian," ujar Bambang, di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (16/1/2021).
Dengan jumlah temuan hari ini, Bambang menyatakan tim SAR gabungan telah berhasil mengumpulkan 298 kantong body part.
Jumlah itu, kata dia, merupakan hasil secara akumulasi terhitung dari hari pertama pencarian ketika pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Baca juga: RS Polri Hari Ini Serahkan 4 Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ-182 Kepada Pihak Keluarga
"Sehingga akumulasi penemuan dari hari pertama sampai dengan hari ini pada pukul 19.30 WIB adalah sebagai berikut, bagian tubuh atau body part sebanyak 298 kantong, serpihan kecil 54 kantong, dan potongan besar 51 bagian," jelasnya.
Operasi penyelaman telah dihentikan pada hari ini karena keterbatasan penerangan.
Meski begitu, Bambang mengatakan pencarian pada malam hari ini belum berhenti sepenuhnya.
Baca juga: RS Polri Hari Ini Serahkan 4 Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ-182 Kepada Pihak Keluarga
Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian Cockpit Voice Recorder (CVR) menggunakan robot bawah laut atau Remotely Operated Vehicle (ROV).
"Malam ini masih dilaksanakan pencarian CVR dengan menggunakan ROV. Kalau untuk operasi penyelaman malam ini dihentikan karena keterbatasan penerangan. Jadi malam ini fokus pencarian CVR menggunakan ROV," katanya.
24 Korban Berhasil Diidentifikasi
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri kembali mengidentifikasi 7 jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Sabtu (16/1/2021).
Dengan tambahan ini, total korban yang berhasil teridentifikasi sejak Senin (11/1/2021) hingga sekarang berjumlah 24 korban.
"Jumlah keseluruhan korban yang berhasil di identifikasi tim DVI sampai pukul 17.00 WIB sejumlah 24 korban," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu.
Jenazah tersebut berhasil teridentifikasi berdasarkan rekonsiliasi menggunakan dua metode.
Baca juga: Tim DVI Kembali Berhasil Identifikasi 7 Korban Sriwijaya Air, Ini Daftar 24 Nama yang Sudah Dikenali
Yakni pencocokan antara sidik jari pada bagian tubuh korban yang ditemukan dengan sidik jari pada data e-KTP.
Serta, hasil pemeriksaan DNA yang sebelumnya diberikan pihak keluarga.
Sebagai informasi, berdasarkan data penerbangan Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak, pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut memiliki 62 manifes.
Baca juga: Hari Ini Basarnas Kumpulkan 17 Kantong Jenazah Berisi Body Part Korban Sriwijaya Air SJ-182
Terdiri dari 12 awak pesawat, dan 50 penumpang dengan rincian 40 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.
Berdasarkan hasil Sabtu ini, artinya tinggal tersisa 38 korban yang masih belum teridentifikasi.
Baca juga: Jasa Raharja Salurkan Santunan kepada 17 Korban Pesawat Sriwijaya Air yang Telah Teridentifikasi
Berikut daftar jenazah korban kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang berhasil teridentifikasi tim DVI Polri sejak Senin (11/1) hingga Sabtu (16/1) petang.
1. Okky Bisma
2. Fadly Satrianto
3. Khasanah
4. Asy Habul Yamin
5. Indah Halimah Putri
6. Agus Minarni
7. Ricko
8. Ihsan Adhlan Hakim
9. Supianto
10. Pipit Piyono
11. Yohanes Suherdi
12. Mia Tresetyani
13. Toni Ismail
14. Dinda Amelia
15. Isti Yudha Prastika
16. Putri Wahyuni
17. Rahmawati
18. Rosi Wahyuni
19. Rizky Wahyudi
20. Nelly
21. Beben Sopian
22. Makrufatul Yeti Srianingsih
23. Arifin Ilyas
24. Arneta Fauziyah.
Serahkan jenazah ke keluarga
Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, kembali menyerahkan jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Sabtu (16/1/2021).
Total, ada 4 jenazah yang diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan hari ini.
Jenazah yang pertama diserahkan pada hari ini yakni atas nama Ihsan Adhlan Hakim.
Baca juga: Sang Ibu Peluk Peti Jenazah Isti Yudha Prastika Korban Sriwijaya Air SJ-182 Saat Tiba di Rumah Duka
Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi jenazah Ihsan Adhlan Hakim pada Kamis (14/1/2020) kemarin, berdasarkan hasil rekonsiliasi antara sidik jari bagian tubuh yang ditemukan dengan sidik jari pada data e-KTP.
Selanjutnya, jenazah kedua yang diserahkan atas nama Pipit Piyono.
Sama seperti sebelumnya, jenazah Pipit Piyono teridentifikasi pada Kamis kemarin, yang didapat dari hasil pemeriksaan DNA.
Pipit Piyono terbukti sebagai anak biologis ibu Sumini dan bapak Uja. Kemudian jenazah ketiga yakni atas nama Agus Minarni.
Agus Minarni merupakan warga Mempawah, Pontianak Kalimantan Barat yang berhasil teridentifikasi pada Rabu (13/1/2020) lalu lewat hasil pencocokan sidik jari.
Jenazah keempat yang diserahkan yakni atas nama Isti Yudha Prastika. Jenazahnya berhasil teridentifikasi, Jumat (15/1/2020) kemarin.
Perempuan berusia 34 tahun itu tercatat terdaftar dengan nomor manifes 33 dan teridentifikasi berdasarkan pencocokan sidik jari dan hasil dari DNA.
Dengan penyerahan hari ini, maka total sudah 8 jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang telah diserahkan ke pihak keluarga.
Sebelumnya, jenazah atas nama Okky Bisma dan Asy Habul Yamin telah diserahkan ke pihak keluarga pada Kamis (14/1/2021).
Jenazah Fadly Satrianto dan Ricko diserahkan pada Jumat (15/1/2021).
Masih terdapat 9 jenazah yang telah teridentifikasi masih berada di RS Polri atau belum diserahkan ke pihak keluarga.
Mereka yakni Khasanah, Indah Halimah Putri, Supianto, Mia Tresetyani, Yohanes Suherdi, Toni Ismail, Dinda Amelia, Putri Wahyuni, dan Rahmawati.
Lebih lanjut, PT Jasa Raharja menyatakan telah menyalurkan santunan kepada para keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Hingga Sabtu (16/1/2020) santunan sudah diberikan kepada keluarga dari 17 korban yang telah teridentifikasi tim DVI Polri.
Sebagai informasi berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 15 Tahun 2017, santunan kepada keluarga yang anggotanya menjadi korban kecelakaan angkutan umum diberikan santunan sebesar Rp50 juta.
"Kemarin sudah kami serahkan 16, dan hari ini 1 lagi. Sebelum jam 17.00 WIB sudah akan kami serahkan ke 1 keluarga korban sisanya," kata Direktur Operasional PT Jasa Raharja Amos Sampetoding dalam konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (16/1/2021).
Serahkan Santunan
PT Jasa Raharja mengatakan telah menyalurkan santunan kepada para keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Hingga Sabtu (16/1) santunan sudah diberikan kepada keluarga dari 17 korban yang telah teridentifikasi tim DVI Polri.
"Atas nama Dewan Komisaris, Direksi, dan keluarga besar PT Jasa Raharja turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban," kata Budi Rahardjo sebagai Direktur Utama PT Jasa Raharja sebagai Member of Indonesia Financial Group (IFG).
Direktur Operasional PT Jasa Raharja Amos Sampetoding menyampaikan dalam memberikan santunan pihaknya melakukan proses secara cepat dengan kurun waktu 1 x 24 jam setelah hasil identifikasi keluar.
"Kemarin sudah kami serahkan 16, dan hari ini 1 lagi. Sebelum jam 17.00 WIB sudah akan kami serahkan ke 1 keluarga korban sisanya," kata Amos dalam konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (16/1/2021).
"Dari 17 korban yang sudah teridentifikasi, kami punya tugas berikan santunan secepat - cepatnya tidak lebih dari 1 x 24 jam," tuturnya.