Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cuaca Ekstrem Sebentar Lagi Terjadi, BMKG Imbau Transportasi Udara Waspada

Sebagian besar wilayah terutama Jawa, Bali, Sulawesi Selatan hingga Nusa Tenggara saat ini telah memasuki puncak musim hujan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Cuaca Ekstrem Sebentar Lagi Terjadi, BMKG Imbau Transportasi Udara Waspada
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Awan Cumulonimbus menyelimuti perairan Teluk Jakarta di kawasan perairan kepulauan Seibu, Jakarta, Minggu (10/01/2021). Perairan Teluk Jakarta sejak beberapa hari terakhir diselimuti cuaca ekstrem yang berbahaya bagi pelayaran dan penerbangan seputar Kota Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejak Oktober 2020 telah memprediksikan bahwa puncak musim hujan akan terjadi pada Januari dan Februari 2021.

"Saat ini tercatat sebagian besar wilayah Indonesia, yaitu 94 persen dari 342 Zona Musim telah memasuki musim hujan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam pernyataannya di Jakarta, Senin(18/1/2021).

Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal menjelaskan, sebagian besar wilayah terutama Jawa, Bali, Sulawesi Selatan hingga Nusa Tenggara saat ini telah memasuki puncak musim hujan yang diperkirakan akan berlangsung hingga Februari 2021.

"Untuk itu, BMKG terus meminta masyarakat dan seluruh pihak untuk tetap terus mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang cenderung meningkat di dalam periode puncak musim hujan ini," ujar Herizal.

Baca juga: Prakiraan Cuaca 33 Kota Besar di Indonesia Besok, Selasa 19 Januari 2021: Jakarta Pusat Hujan Ringan

Dwikorita juga menekankan bahwa saat ini kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Kondisi tersebut dipicu oleh menguatnya Monsun Asia yang ditandai dengan semakin kuatnya aliran angin lintas ekuator di Selat Karimata, diperkuat oleh pengaruh hadirnya gelombang atmosfer ekuatorial tropis Madden Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby yang saat ini aktif di wilayah Indonesia.

Kehadiran MJO tersebut dapat bersuperposisi dengan penguatan Monsun Asia yang dapat pula disertai munculnya fenomena seruakan dingin (cold surge)di Laut China Selatan. Selain itu, teramati beberapa sirkulasi siklonik di selatan Indonesia dan utara Australia yang menyebabkan terbentuknya belokan, pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) sehingga meningkatkan pertumbuhan gugus awan supersel yang berpotensi menimbulkan curah hujan tinggi.

Baca juga: Info Prakiraan Cuaca Besok 19 Januari 2021, BMKG: Waspada 6 Wilayah Ini Hujan Lebat Disertai Petir

BERITA REKOMENDASI

Herizal menambahkan bahwa mulai tanggal 18 hingga 24 Januari 2021 ini potensi cuaca ekstrem diprediksi dapat terjadi terutama untuk wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua, sehingga perlu diwaspadai.

Cuaca ekstrem tersebut sangat berpotensi menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor yang dapat membahayakan bagi publik, serta hujan lebat disertai kilat/petir dan gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran dan penerbangan.

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca di Indonesia Besok Selasa 19 Januari 2021, BMKG: Potensi Hujan Lebat 18 Daerah

"Sebagai upaya mitigasi, BMKG juga menyampaikan informasi potensi banjir kategori menengah hingga tinggi untuk 10 hari ke depan, agar menjadi perhatian dan kewaspadaan bagi masyarakat terhadap potensi bencana banjir, longsor, dan banjir bandang,"kata Herizal.

Berdasarkan analisis terintegrasi dari data BMKG, PUPR, dan BIG, perlu diwaspadai daerah yang diprediksi berpotensi banjir kategori menengah pada dasarian III (sepuluh hari ke-3) di bulan Januari 2021 yaitu Banten bagian selatan, Jawa Barat bagian tengah dan timur, sebagian besar Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Jawa Timur bagian tengah dan timur, Bali bagian utara, Nusa Tenggara Barat bagian utara, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah bagian tenggara, Sulawesi Selatan bagian selatan, Sulawesi Tenggara bagian utara, Maluku Utara dan Papua Barat wilayah Kepala Burung dan Provinsi Papua bagian tengah. Sehingga perlu diwaspadai potensi bencana banjir yang dalam waktu dekat kemungkinan terjadi.

Selain itu, masyarakat dan pengelola pelayaran juga diminta untuk terus memonitor informasi BMKG, guna selalu mewaspadai peringatan dini gelombang tinggi khususnya pada tanggal 18-20 Januari 2021.

Diprediksi tinggi gelombang 2,5 - 4,0 meter (rough sea) berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, Perairan utara Pulau Sabang, Samudera Hindia barat Bengkulu hingga selatan Jawa, Laut Natuna, Perairan timur Kepulauan Bintan - Kepulauan Lingga, Perairan Singkawang - Sambas, Selat Karimata, Laut Jawa, Perairan utara Jawa , Selat Makasar bagian tengah dan selatan, Perairan barat Sulawesi Selatan, Perairan Kepulauan Talaud, Perairan utara Halmahera, serta Samudera Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat.

Sementara gelombang dengan ketinggian 4,0 - 6,0 meter (very rough sea) berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Perairan Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna.

Sementara itu lanjut Herizal untuk cuaca penerbangan, berdasarkan analisis dan prediksi BMKG, saat ini secara umum masih berpotensi tinggi terjadinya pembentukan awan-awan Cumulonimbus (CB) yang dapat membahayakan penerbangan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas