Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Inafis Polri Cek CCTV Bandara Soekarno-Hatta untuk Bantu Identifikasi Korban Sriwijaya Air SJ 182

Polisi mengecek CCTV Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) sebelum pesawat Sriwijaya Air SJ182 dikabarkan hilang kontak dan jatuh.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Inafis Polri Cek CCTV Bandara Soekarno-Hatta untuk Bantu Identifikasi Korban Sriwijaya Air SJ 182
Tribunnews/Jeprima
Petugas merapikan kantong jenazah berisi objek temuan dari hasil pencarian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dari KRI Kurau-856 di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (17/1/2021). Operasi pencarian yang memasuki hari ke-9 berhasil menemukan serpihan potongan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan total 12 kantong. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasubag Ren Inafis Polri AKBP Yani mengatakan, pihaknya tengah mengecek CCTV Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) sebelum pesawat Sriwijaya Air SJ182 dikabarkan hilang kontak dan jatuh.

Yani menyebut hal itu bagian dari upaya identifikasi korban-korban yang lainnya.

"Nah saat ini, Inafis sudah mengantongi data dari CCTV, nanti CCTV yang ada di bandara terkait dengan sebelum korban memasuki pesawat, akan dianalisis di alat kami," kata Yani saat konferensi pers di Rumah Sakit (RS) Polri, Jakarta Timur, Senin (18/1/2021).

Baca juga: DVI Polri Telah Periksa 438 Sampel DNA Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ-182

Yani menambahkan, nantinya rekaman CCTV akan dicocokkan ke dalam data server Inafis

Tentunya, agar memudahkan untuk pencocokan data dengan Dukcapil Kemendagri.

Yakni data e-KTP.

"Kami punya database dalam Pos Inafis yang nantinya akan mendukung sepenuhnya terkait dengan data yang diperoleh untuk mengungkap kejelasan dari identifikasi para korban pesawat," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, Yani menjelaskan kerja tim Inafis dalam upaya mengidentifikasi korban. 

Ia menyebut, bahwa Inafis memiliki alat canggih untuk korban yang belum mengidentifikasi.

"Sidik jari dan wajah kami cocokkan, dikerucutkan di dalam alat namanya face recognation. Tentu saja terkait dengan tupoksi kami butuh proses dan dukungan dari semua pihak," jelas Yani.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas