Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal KASN, Lembaga yang Disahkan SBY dan Kini Diusulkan Dihapus

Lembaga Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) tengah menjadi sorotan belakangan ini, terlebih saat ada usulan penghapusan KASN

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Mengenal KASN, Lembaga yang Disahkan SBY dan Kini Diusulkan Dihapus
KOMPAS.com/MASRIADI
Ilustrasi Pegawai Negeri Sipil. Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) tengah menjadi sorotan belakangan ini karena ada usulan penghapusan KASN. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) tengah menjadi sorotan belakangan ini.

Terlebih saat Komisi II DPR RI mengusulkan kepada pemerintah untuk menghapus KASN.

Legislator menilai, pembentukan KASN dianggap tidak memiliki urgensi dibanding tugas fungsi, pengawasan berikut penjatuhan sanksi kepada ASN.

Dewan selanjutnya meminta agar tugas dan fungsi KASN selanjutnya dilekatkan kembali kepada kementerian.

Hal tersebut juga menuai tanggapan dari Menpan RB Tjahjo Kumolo hingga Mendagri Tito Karnavian.

Mendagri mengaku mendukung penghapusan KASN, sementara Menpan RB menginginkan evaluasi kerja lembaga non-struktural itu.

Lalu apa sebenarnya KASN, sejarah, tugas fungsi dan lainnya?

Baca juga: Komisi II DPR Usul ke MenpanRB untuk Hapus Lembaga KASN 

Berita Rekomendasi

Sejarah KASN

Mengutip dari laman resmi KASN, pembentukan KASN disetujui rapat paripurna DPR-RI tanggal 19 Desember 2013.

KASN disahkan oleh Presiden pada masa Susilo Bambang Yudhoyono, tertanggal 15 Januari 2014.

KASN mendapat delegasi kekuasaan Presiden dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan Manajemen ASN serta mewujudkan sistem merit.

Dalam UU No.5/2014 tersebut menyatakan bahwa Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) merupakan lembaga non-struktural yang mandiri dan bebas dari intervensi politik, untuk menciptakan pegawai ASN (PNS, PPPK, dan anggota TNI/Polri yang ditugaskan dalam jabatan ASN) yang profesional dan berkinerja, memberikan pelayanan secara adil dan netral, serta menjadi perekat dan pemersatu bangsa.

Komisi ASN yang beranggotakan tujuh orang komisioner tersebut berfungsi mengawasi pelaksanaan norma dasar, kode etik dan kode perilaku ASN, serta penerapan Sistem Merit dalam kebijakan dan Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah.

Fungsi tersebut merupakan pembentukan Aparatur Sipil Negara yang profesinal dan memiliki integritas.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas